Hunian kamar hotel di Sumatera Utara kembali turun atau tinggal rata-rata 40-50 persen dari sempat mencapai 95 persen di tanggal 31 Desember 2021.
"Pada 1 Januari 2022 hunian hotel masih tinggi bahkan mencapai 96 persen, tapi terus turun hingga kini tinggal rata-rata 40-50 persen," ujar Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Denny S Wardhana, di Medan, Rabu.
Dia menyebutkan, hunian hotel di periode Natal dan tahun baru meningkat diisi sebagian besar tamu lokal.
Sebagian warga memilih menginap di hotel Kota Medan dan daerah tujuan wisata Berastagi dan Parapat pada Natal dan tahun baru.
Meski tanpa perayaaan karena ada larangan, libur Natal dan tahun baru bisa mendorong hunian hotel di Sumut.
Denny memperkirakan, hunian hotel yang 40-50 persen sejak 2 Januari bertahan hingga akhir Januari dan baru naik lagi awal Februari karena ada libur Imlek.
Pada Imlek, hunian hotel diprediksi juga bisa mencapai 95an persen seperti Natal dan tahun baru khususnya hotel di kawasan daerah tujuan wisata Sumut yakni Berastagi dan Parapat.
Pengelola hotel di Sumut berharap hunian hotel terus membaik, meski masih ada pandemi COVID-19.
Pemerintah, katanya diharapkan terus membuat kebijakan yang bisa mendukung pulihnya bisnis hotel dan restoran.
"PHRI sendiri terus mewanti-wanti pengelola hotel untuk tetap mematuhi prokes mendukung upaya pemerintah mengantisipasi dan menangani COVID-19," katanya.
Kalau pandemi COVID-19 bisa diatasi, tentunya bisnis hotel dan restoran kembali pulih setelah terpuruk sejak tahun 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022