Tahun depan, bantuan yang akan diberikan kepada guru Madrasah Diniyah Tsanawiyah Aliyah (MDTA) hanya dapat diberikan untuk enam bulan. Hal tersebut karena APBD Labura didasarkan pad Peraturan kepala Daerah (Perkada).
“Dikarenakan APBD kita Perkada, anggaran yang diharapan tidak sesuai dengan uang yang ada. Maka bantuan honor insentif guru MDTA kita anggarkan hanya sampai enam bulan saja untuk tahun 2022,” katanya dalam penyerahan honor insentif guru MDTA se-Labura di MDTA Darul Ulum Batu Satu Desa Aekktapa Kecamatan Marbau, Selasa.
Dikatakannya, bantuan yang diberikan bertujuan memotivasi guru sekolah Arab untuk lebih giat meningkatkan mutu Pendidikan. Dengan demikian diharapkanb terjadi peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan prestasi peserta didik.
Baca juga: SMP Ahmad Dahlan prakarsai refleksi akhir tahun terkait pendidikan
Pada kesempatan itu, bupati secara smbolis menyerahkan bantuan honor insentif kepada 157 guru dari 35 MDTA. Masing-masing guru mendapatkan bantuan Rp300 ribu/bulan. Hari itu bantuan yang diberikan untuk tiga bulan atau Rp900 ribu/guru.
“Kita menyerahkan honorarium ini selama tiga bulan langsung. Berarti ada Rp900 ribu masuk ke rekening bapak/ibu sekalian,” kata bupati seraya berharap agar bantuan itu dapat dimanfaatkan sebaiknya.
Kakan Kemenag Labura Agus Priadi SAg MSi mengapresiasi kebijkan bupati. “Semenjak bupati baru, guru MDTA diperhatikan secara serius. Ini dibuktikan dengna diberikannya insentif Rp300 ribu setiap bulan kepada guru-guru MDTA,” katanya.
Hadir dalam acara itu Wabup H Samsul Tanjung ST MH, Kabag Kesra Fazrin Syahputra MIKom, anggota DPRD Labura dari Fraksi Golkar H Ahmad Edi Hasibuan, Camat Marbau dan undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021