Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menambah bantuan guna meningkatkan mutu pendidikan, terutama bagi tenaga pengajar dan pelajar, yang ditampung di APBD Kota Medan 2022.
"Tahun depan saya telah meminta dinas pendidikan apa saja yang bisa dinaikkan untuk tenaga pendidik maupun peserta didik," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Kamis.(24/12)
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kota Medan, lanjut dia, maka perlu diperhatikan komposisi sumber daya manusia (SDM), baik tenaga pengajar maupun peserta didik sendiri.
Baca juga: Pemkot Medan batasi kegiatan masyarakat saat Natal dan tahun baru
Wali kota menjealaskan bantuan pendidikan karena APBD Kota Medan 2022 dinaikkan menjadi Rp6,37 triliun lebih dari Rp5,2 triliun di 2021, sehingga anggaran dinas pendidikan otomatis juga dinaikkan.
Peningkatan kesejahteraan guru non-PNS/non-sertifikasi menjadi Rp23,4 miliar, guru honorer sekolah negeri Rp25,13 miliar, guru MDTA Rp6,71 miliar, guru PAUD Rp4,87 miliar, guru TKQ/TPQ Rp3,19 miliar dan operator sekolah negeri Rp4,17 miliar.
Kemudian bantuan siswa berupa perlengkapan sekolah, alat mewarnai dan buku gambar PAUD menjadi Rp4,66 miliar, siswa miskin tingkat SD Rp8,99 miliar dan SMP Rp7,58 miliar, beasiswa siswa miskin SD Rp11,25 miliar dan SMP Rp11,25 miliar.
"Hampir dua tahun ini kita merasakan pandemi COVID-19. Kita sudah bisa belajar bagaimana kesiapsiagaan tenaga pengajar menghadapi dan beradaptasi hal- hal baru di era digitalisasi seperti saat ini," kata Bobby.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Topan Ginting mengungkapkan dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk tahun ini dilakukan perbaikan pada 2022.
Ia menyebut, sejak September lalu Kota Medan telah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas dan hingga kini mendapat predikat "tidak ada kasus" permasalahan COVID-19 di sekolah.
"Sampai hari ini Pemkot Medan tidak mendapat laporan klaster penyebaran COVID-19, baik SD dan SMP. Semoga di 2022 kita bisa melaksanakan pembelajaran secara penuh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Tahun depan saya telah meminta dinas pendidikan apa saja yang bisa dinaikkan untuk tenaga pendidik maupun peserta didik," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Kamis.(24/12)
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kota Medan, lanjut dia, maka perlu diperhatikan komposisi sumber daya manusia (SDM), baik tenaga pengajar maupun peserta didik sendiri.
Baca juga: Pemkot Medan batasi kegiatan masyarakat saat Natal dan tahun baru
Wali kota menjealaskan bantuan pendidikan karena APBD Kota Medan 2022 dinaikkan menjadi Rp6,37 triliun lebih dari Rp5,2 triliun di 2021, sehingga anggaran dinas pendidikan otomatis juga dinaikkan.
Peningkatan kesejahteraan guru non-PNS/non-sertifikasi menjadi Rp23,4 miliar, guru honorer sekolah negeri Rp25,13 miliar, guru MDTA Rp6,71 miliar, guru PAUD Rp4,87 miliar, guru TKQ/TPQ Rp3,19 miliar dan operator sekolah negeri Rp4,17 miliar.
Kemudian bantuan siswa berupa perlengkapan sekolah, alat mewarnai dan buku gambar PAUD menjadi Rp4,66 miliar, siswa miskin tingkat SD Rp8,99 miliar dan SMP Rp7,58 miliar, beasiswa siswa miskin SD Rp11,25 miliar dan SMP Rp11,25 miliar.
"Hampir dua tahun ini kita merasakan pandemi COVID-19. Kita sudah bisa belajar bagaimana kesiapsiagaan tenaga pengajar menghadapi dan beradaptasi hal- hal baru di era digitalisasi seperti saat ini," kata Bobby.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Topan Ginting mengungkapkan dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk tahun ini dilakukan perbaikan pada 2022.
Ia menyebut, sejak September lalu Kota Medan telah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas dan hingga kini mendapat predikat "tidak ada kasus" permasalahan COVID-19 di sekolah.
"Sampai hari ini Pemkot Medan tidak mendapat laporan klaster penyebaran COVID-19, baik SD dan SMP. Semoga di 2022 kita bisa melaksanakan pembelajaran secara penuh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021