Sebanyak 35 orang mahasiswa semester I A  Jurusan Perkebunan Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi melakukan fieltrip praktek Mata Kuliah Sosiologi Pedesaan ke Desa Wisata Kampoeng Lama yaitu di Desa Denai Lama, Kec. Pantai Labu, Kab. Deli Serdang Prov. Sumatera Utara (26/10).

Hal itu dialkukan dalam rangka meningkatkan kemampuan menerapkan dan menganalisis proses sosial dan interaksi sosial kelompok-kelompok sosial dan stratifikasi sosial, nilai budaya, norma sosial dan kearifan lokal potensi dan resiko konflik, perubahan sosial.

Serta modal sosial dalam suatu sistem sosial masyarakat dengan metode analisis sosial budaya sesuai dengan norma dan nilai sosial masyarakat  di lapangan, 
 
Baca juga: Kembangkan Pertanian terintegrasi, Kementan gelar pelatihan untuk camat se-Indonesia

Dosen pengampu Mata Kuliah Sosiologi Pedesaan adalah Yuliana Kansrini, Linda Elida dan Puji Wahyuni. Dalam Pelaksanaan Fieldtrip, mahasiswa didampingi oleh Asisten Dosen Polbangtan Medan Ira Tampubolon dan Misiyem.

Kehadiran Mahasiswa Polbangtan Medan disambut hangat oleh Kepala Desa Denai Lama, Parnu. Dalam sambutannya, Parnu mengatakan  Desa wisata Denai Lama merupakan salah satu Desa Wisata Kampoeng Lama yang ada di Kabupaten Deli Serdang, Desa wisata Kampoeng Lama ini terbentuk dengan melibatkan pemerintah desa setempat dan stakeholder untuk membangun citra pariwisata di Kabupaten Deli Serdang.

”Objek wisata yang mengandalkan keindahan alam sebagai daya tariknya berada di lokasi Desa Wisata ini kita akan mendapatkan suguhan dari hijaunya petak-petak sawah yang membentang seluas mata memandang” kata Parnu.

“Area persawahan yang luas berhasil berkembang di bidang agrowisata jadi atraksi utama yang langsung mampu menarik minat banyak pengunjung, berfoto dengan latar belakang sawah hijau yang menyegarkan, berpadu dengan birunya langit, ada juga jembatan bambu sengaja dibangun untuk menjadi spot tracking sekaligus selfie sebagai destinasi wisata yang sangat menarik”, tambahnya.

Lebih lanjut, Parnu menjelaskan bahwa menuju Desa Wisata yang sangat berdekatan dengan Bandara Kualanamu Internasional Airport ini dibutuhkan untuk sampai ke lokasi sekitar 1,5 jam dari Medan dan lebih kurang 30 menit dari Kota Lubuk Pakam dengan melalui jalan Tanjung Morawa,Lubuk Pakam,lalu ke Desa Denai Lama Kecamatan Pantai Labu,Jadi lokasi ini cukup mudah diakses.

Desa Denai Lama terkenal dengan literasi adat budayanya, seperti budaya Jawa, Melayu dan Batak. Selain itu, desa ini juga menghasilkan kerajinan yang beragam, seperti kain tenun khas Desa Denai Lama, kain Batik Jumputan, dan kerajinan dari batok kelapa.

Desa Wisata Denai Lama juga berkembang dalam pemanfaatan potensi desa, seperti dibangunnya Sanggar Lingkaran yang memiliki kafe baca. Kafe baca yang dikelola oleh remaja Desa Denai Lama ini yaitu kafe yang juga berfungsi sebagai taman bacaan. Salah satu manfaatnya untuk pengembangan karakter Sumber Daya Masyarakat disana.

Agrowisata Paloh Naga sebagai pusat produksi jajanan dan oleh-oleh khas dari Desa Denai Lama, yang mempunyai ciri khas dalam setiap transaksi jual belinya masih menggunakan cara barter (menukarkan uang dalam bentuk koin kayu). Hal ini yang mendasari menjadi daya tarik untuk dikaji sosiologi pedesaannya oleh mahasiswa.

Mata kuliah Sosiologi Pedesaan merupakan sebuah mata kuliah yang terintegrasi dalam pembelajaran mahasiswa di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan. Mata kuliah ini bertujuan untuk mengembangkan sikap dan karakter mahasiswa yang religius, disiplin, kepemimpinan, kewirausahaan, dan inovatif.

Dalam aksinya, mahasiswa dibagi dalam 5 kelompok untuk melakukan wawancara langsung terhadap masyarakat atau petani desa. Nantinya hasil wawancaranya mereka gunakan sebagai bahan kajian dalam menyusun model perencanaan program pertanian dalam bentuk laporan.

Linda mengatakan bahwa praktikum mata kuliah Sosiologi Pedesaan sangatlah berbeda dengan praktikum mata kuliah lainnya yang ada di Polbangtan Medan, karena yang menjadi laboratoriumnya adalah masyarakat dan dinamikanya. 

Yang juga artinya, mahasiswa akan langsung berinteraksi dengan para warga di pedesaan dan diharapkan di ajang praktikum ini nantinya akan diperoleh sebuah pengalaman sosial yang dapat menghantarkan pada kedalaman pemikiran mahasiswa, kemampuan berfikir taktis dan kritis dalam menyikapi problema dan dinamika masyarakat pedesaan.

“Pada praktikum ini juga diharapkan karakter mahasiswa Polbangtan Medan yang mencintai pedesaan dan mencintai ragam pekerjaan di bidang pertanian” kata Linda.

Sejalan dengan Program Kementerian Pertanian Republik Indonesia yaitu mendorong generasi muda menjadi petani milenial berupa agropreneur yang bisa menciptakan lapangan kerja di bidang pertanian, serta menjadi Penyuluh Pertanian yang nantinya dapat mendampingi petani menjadi lebih modern, tanggap teknologi digital dan tanggap alsintan.

Seperti yang telah disampaikan oleh Syahrul Yasin Limpo bahwa generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. “Saat ini tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi milenial,” ungkap Mentan.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menegaskan, saat ini Indonesia membutuhkan anak-anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian. 

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial dengan kreativitas dan inovasi mereka. Sehingga pertanian kedepan menjadi lebih modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga berorientasi ekspor,” paparnya. 

“Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” sambung Dedi.

 

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021