Dinas Kesehatan Kota Medan mencatat positivity rate COVID-19 saat ini tersisa 2 persen. Jumlah tersebut merupakan yang terendah sejak pandemi melanda.
"Kasus terus mengalami penurunan, positivy rate 2 persen, keterisian tempat tidur di rumah sakit untuk pasien COVID-19 juga menurun," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Medan, Mardohar Tambunan, Sabtu (9/10).
Baca juga: Wali Kota Medan boyong bayi penderita penyakit langka ke RS Adam Malik
Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif COVID-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.
Berdasarkan standar yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka positivity rate COVID-19 seharusnya kurang dari 5 persen.
Testing dan tracing dikatakan dia terus digenjot, seluruh rumah sakit di Medan juga ikut dilibatkan dalam melakukan hal tersebut.
Di sisi lain, pria yang akrab disapa Edo itu menyebut tingkat keterisian tempat tidur di ICU saat ini 13,39 persen. Sedangkan keterisian kamar karantina yang bukan ICU 6,6 persen.
"Bahkan angka kematian sempat nol dalam seminggu," ungkapnya.
Meski angka pasien terkonfirmasi COVID-19 terus mengalami penurunan, Edo menyebut isolasi terpusat (Isoter) di eks Hotel Soechi dan gedung P4TK tetap akan tersedia.
"Di Soechi itu tinggal 5, P4TK ada 3, di RSUD dr Pirngadi kosong. Tetap kita standbye, disiapkan, kalau tiba-tiba kasus naik, mudah-mudahan sih tidak," kata dia.
Wali Kota Medan Bobby Nasution, mengaku untuk mendisiplinkan masyarakat pihaknya akan semakin gencar melakukan operasi yustisi.
"Operasi yustisi kita lakukan, tapi kita tekankan prokes nya, masker razia masker akan lebih sering dibuat, kerumunan harus diingatkan," katanya.
Untuk diketahui berdasarkan laporan Satgas COVID-19 Medan sampai Jumat 8 Oktober 2021, jumlah pasien terkonfirmasi mencapai 47.677, meninggal dunia 913, sembuh 46.435. Dengan begitu kasus aktif tersis 329.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Kasus terus mengalami penurunan, positivy rate 2 persen, keterisian tempat tidur di rumah sakit untuk pasien COVID-19 juga menurun," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Medan, Mardohar Tambunan, Sabtu (9/10).
Baca juga: Wali Kota Medan boyong bayi penderita penyakit langka ke RS Adam Malik
Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif COVID-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.
Berdasarkan standar yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka positivity rate COVID-19 seharusnya kurang dari 5 persen.
Testing dan tracing dikatakan dia terus digenjot, seluruh rumah sakit di Medan juga ikut dilibatkan dalam melakukan hal tersebut.
Di sisi lain, pria yang akrab disapa Edo itu menyebut tingkat keterisian tempat tidur di ICU saat ini 13,39 persen. Sedangkan keterisian kamar karantina yang bukan ICU 6,6 persen.
"Bahkan angka kematian sempat nol dalam seminggu," ungkapnya.
Meski angka pasien terkonfirmasi COVID-19 terus mengalami penurunan, Edo menyebut isolasi terpusat (Isoter) di eks Hotel Soechi dan gedung P4TK tetap akan tersedia.
"Di Soechi itu tinggal 5, P4TK ada 3, di RSUD dr Pirngadi kosong. Tetap kita standbye, disiapkan, kalau tiba-tiba kasus naik, mudah-mudahan sih tidak," kata dia.
Wali Kota Medan Bobby Nasution, mengaku untuk mendisiplinkan masyarakat pihaknya akan semakin gencar melakukan operasi yustisi.
"Operasi yustisi kita lakukan, tapi kita tekankan prokes nya, masker razia masker akan lebih sering dibuat, kerumunan harus diingatkan," katanya.
Untuk diketahui berdasarkan laporan Satgas COVID-19 Medan sampai Jumat 8 Oktober 2021, jumlah pasien terkonfirmasi mencapai 47.677, meninggal dunia 913, sembuh 46.435. Dengan begitu kasus aktif tersis 329.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021