Siapa bilang modal pas-pasan tidak bisa membuka kafe kopi? Bisnis kopi juga bisa dilakukan meski modal terbilang sedikit. Saat ini bisnis kopi berkembang pesat. Jatuh bangun membangun kedai yang bernama Jagoi Ceria juga dirasakan Willis sejak 3 Maret 2021 saat awal Cafe Shopnya dibuka.
Wirausahawan milenial sukses alumni Polbangtan Medan angkatan tahun 2020 ini telah sukses membuka usaha cafe shop atau coffee shop dengan modal yang tidak besar namun berdasarkan niat.
"Hal yang paling penting niat. Karena jika tidak niat, pasti tidak akan update tentang kopi, kalo dia sendiri niat dia akan mengikuti update produk, update tentang yang ada disekitarnya," jelas Willis. Dengan bermodal 11 juta Willis dapat melebarkan sayap di dunia café shop Jagoi Ceria miliknya.
Baca juga: Kawal pembangunan pertanian, Kementan bekali petani muda sertifikat kewirausahaan
Willis yang berasal dari Sungkung III Senoleng Kecamatan Siding Kabupaten Bengkayang ini mengatakan bisnis kopi memang terkenal memerlukan modal besar. Namun bukan berarti dengan modal kecil, bisnis kopi tak dapat ideal. Sabar dan tekun mengaplikasikan bagaimana dulu ilmu yang didapat, pengalaman menjadi barista dan pengalaman berwirausaha ketika mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) yang di fasilitasi oleh Kementan menjadi bekal untuk berani terjun membuka bisnis kopi dengan modal sendiri.
Selain Café shop, Willis juga memiliki usaha pembibitan kopi di daerahnya. Untuk pemasaran usaha kopi yang ditekuninya, willis memilih dengan menjual secara langsung dan juga memanfaatkan media social miliknya.
“Keunikan usaha saya yang menurut saya dapat meningkatkan penjualan dikedai coffe milik saya adalah saat penyajian kopi sebelum di seduh, kami mengiling biji kopi langsung di depan pelangan . Itu yang membedakan kedai kopi kami dengan kedai kopi /café shop yang lain”kata Willis.
Dengan usaha Café shop/Kedai kopi dan pembibitan kopi miliknya, Willis memperoleh Omset per bulan sebanyak Rp 15.000.000.
Willis memiliki motto “lebih baik jadi pemain dari pada jadi penonton”. Kedepannya Willis ingin mengembangkan usahanya dalam menghasilkan produk olahan kopi dalam bentuk kemasan. Rencananya awal tahun depan willis akan lounching produk kopi dengan brandnya sendiri.
Melihat keberhasilan ini Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh pihak untuk dapat memberikan dorongan penuh kepada rakyatnya agar bisa menghasilkan produk-produk pertanian . Sebab, dari pertanian akan membuka lapangan pekerjaan yang sebagaimana hal itu menjadi persoalan saat ini.
“Kalau kita urus pertanian, maka solusi lapangan kerja kita temukan. Kurang apa negara kita? Mau bertanam apa saja bisa. Ada tanaman yang 20 hari petik, satu bulan, tiga bulan, bahkan setahun juga ada,” ujar Mentan SYL.
Lebih lanjut Mentan SYL menerangkan, bahwa bekerja di sektor pertanian akan terus menghasilkan, sebab hasil dari pertanian tidak pernah mengkhianati. “Pertanian itu hebat, pertanian itu keren, dan berkeringat di bidang pertanian akan menghasilkan. Karena pertanian tak pernah ingkar janji, dia akan membalas suatu yang berarti bagi negara dan kesejahteraan rakyat,” tuturnya.
Pemerintah dalam hal ini Kementan selalu siap untuk mendampingi dan memfasilitasi generasi milenial yang ingin sukses menggali dan mengelola sektor pertanian," ungkap Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.
Dedi juga meminta agar seluruh insan pertanian khususnya generasi milenial untuk cermat melihat peluang dan memanfaatkan peluang tersebut menjadi ladang penghasilan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Wirausahawan milenial sukses alumni Polbangtan Medan angkatan tahun 2020 ini telah sukses membuka usaha cafe shop atau coffee shop dengan modal yang tidak besar namun berdasarkan niat.
"Hal yang paling penting niat. Karena jika tidak niat, pasti tidak akan update tentang kopi, kalo dia sendiri niat dia akan mengikuti update produk, update tentang yang ada disekitarnya," jelas Willis. Dengan bermodal 11 juta Willis dapat melebarkan sayap di dunia café shop Jagoi Ceria miliknya.
Baca juga: Kawal pembangunan pertanian, Kementan bekali petani muda sertifikat kewirausahaan
Willis yang berasal dari Sungkung III Senoleng Kecamatan Siding Kabupaten Bengkayang ini mengatakan bisnis kopi memang terkenal memerlukan modal besar. Namun bukan berarti dengan modal kecil, bisnis kopi tak dapat ideal. Sabar dan tekun mengaplikasikan bagaimana dulu ilmu yang didapat, pengalaman menjadi barista dan pengalaman berwirausaha ketika mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) yang di fasilitasi oleh Kementan menjadi bekal untuk berani terjun membuka bisnis kopi dengan modal sendiri.
Selain Café shop, Willis juga memiliki usaha pembibitan kopi di daerahnya. Untuk pemasaran usaha kopi yang ditekuninya, willis memilih dengan menjual secara langsung dan juga memanfaatkan media social miliknya.
“Keunikan usaha saya yang menurut saya dapat meningkatkan penjualan dikedai coffe milik saya adalah saat penyajian kopi sebelum di seduh, kami mengiling biji kopi langsung di depan pelangan . Itu yang membedakan kedai kopi kami dengan kedai kopi /café shop yang lain”kata Willis.
Dengan usaha Café shop/Kedai kopi dan pembibitan kopi miliknya, Willis memperoleh Omset per bulan sebanyak Rp 15.000.000.
Willis memiliki motto “lebih baik jadi pemain dari pada jadi penonton”. Kedepannya Willis ingin mengembangkan usahanya dalam menghasilkan produk olahan kopi dalam bentuk kemasan. Rencananya awal tahun depan willis akan lounching produk kopi dengan brandnya sendiri.
Melihat keberhasilan ini Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh pihak untuk dapat memberikan dorongan penuh kepada rakyatnya agar bisa menghasilkan produk-produk pertanian . Sebab, dari pertanian akan membuka lapangan pekerjaan yang sebagaimana hal itu menjadi persoalan saat ini.
“Kalau kita urus pertanian, maka solusi lapangan kerja kita temukan. Kurang apa negara kita? Mau bertanam apa saja bisa. Ada tanaman yang 20 hari petik, satu bulan, tiga bulan, bahkan setahun juga ada,” ujar Mentan SYL.
Lebih lanjut Mentan SYL menerangkan, bahwa bekerja di sektor pertanian akan terus menghasilkan, sebab hasil dari pertanian tidak pernah mengkhianati. “Pertanian itu hebat, pertanian itu keren, dan berkeringat di bidang pertanian akan menghasilkan. Karena pertanian tak pernah ingkar janji, dia akan membalas suatu yang berarti bagi negara dan kesejahteraan rakyat,” tuturnya.
Pemerintah dalam hal ini Kementan selalu siap untuk mendampingi dan memfasilitasi generasi milenial yang ingin sukses menggali dan mengelola sektor pertanian," ungkap Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.
Dedi juga meminta agar seluruh insan pertanian khususnya generasi milenial untuk cermat melihat peluang dan memanfaatkan peluang tersebut menjadi ladang penghasilan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021