Pemerintah Kota Medan mengolah sebanyak 30 ton sampah per jam yang menghasilkan pupuk kompos sebagai penyubur tanaman.

"Uji labnya sudah keluar. Alhamdulillah, hasilnya bagus dan ini mau coba kita pakai di lahan-lahan kecamatan yang memiliki ladang. Kita distribusikan dulu secara gratis," terang Wali Kota Medan, Bobby Nasution di Medan, Rabu (15/9).

Hal ini diungkapkan sebagai realisasi salah satu program prioritas Pemkot Medan bidang kebersihan dengan mencanangkan pasar bersih dan pengelolaan sampah di Pasar Induk Lau Cih, Medan Tuntungan.

Baca juga: Olah sampah jadi pupuk, Pemkot Medan ingin bebas dari predikat kota terjorok

Ia mencontohkan Pasar Induk Lau Cih yang menghasilkan sampah sekitar empat ton selama tiga hari, maka dibutuhkan pengolahan sampah secara komprehensif.

Dinas Kebersihan dan Pertaman Kota Medan, lanjut dia, telah memiliki sistem yang dapat menumpuk sampah hingga tujuh hari yang kemudian diolah menjadi pupuk kompos.

"Kemarin sudah kita bagikan kepada kabupaten/kota di Sumut sebagai percontohan. Tujuan utama dari pengolahan ini bukan profit, tetapi menghilangkan sampah di Kota Medan," tegas Bobby.

Bobby menyebutkan bahwa Medan menghasilkan sekitar 2.000 ton sampah per hari, bahkan Medan pernah mendapat predikat sebagai Kota Terjorok 2019.

"Ini terkait sistem pengolahan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) di Medan yang masih 'open dumping', karena itu Pemkot Medan tengah berusaha beralih ke sistem 'sanitary landfill'," terang Bobby.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021