Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan pendampingan dan pembinaan pada kelompok tani (koptan) kopi di Desa Telagah, Kabupaten Langkat, dengan harapan petani dapat lebih meningkatkan hasil panen.
"Yang dilakukan ini dalam rangka mendukung ekonomi kreatif petani kopi di Kabupaten Langkat dengan konsep ekosistem berwawasan lingkungan berkelanjutan," kata Koordinator Tim Pengabdian Masyarakat USU, Ameilia Zuliyanti Siregar di Medan, Rabu (25/8).
Ia mengatakan pendampingan itu meliputi pelatihan, bimbingan teknis, dan pendampingan yang akan diintroduksi kepada mitra dalam bentuk induksi dan adopsi pengetahuan tentang pengendalian hama terpadu kopi secara biologi dan kimiawi, pengelolaan limbah kopi dan mekanisme pengupasan kulit kopi mekanik.
Baca juga: LPPM USU dampingi petani Sorik Merapi Madina dukung ekowisata di Sumut
"Tujuannya dalam upaya peningkatan produksi kopi petani dengan menganalisis permasalahan dan strategi pengembangan dan konservasi kopi, minuman penikmat rasa yang sudah menjadi tren masa kini," katanya.
Dijelaskannya bahwa pada tahun 2020, telah disumbangkan 500 bibit kopi Arabika Ateng sekaligus memberikan pelatihan budi daya dan pengendalian hama dan penyakit terpadu (PHT) kepada Koptan Topi Telagah.
Sementara itu, menurut anggota Tim Pengabdian Masyarakat USU Ir Irsal, MP, pada tahun 2021 ini difokuskan membuat para-para kopi, menyumbang 1 set "huller" kopi dan pelatihan secara virtual pembuatan pupuk dan pakan dari limbah kulit kopi,
Sedangkan Ketua LPPM USU, Prof Tulus, M.Si berharap program Pengabdian Desa Binaan (PDB) Kopi Telagah pendampingan itu juga untuk menjadikan Desa Telagah sebagai model keseragaman dan kuantitas kopi.
"Itu semuanya muaranya diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas dan profit petani kopi di Desa Telagah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Yang dilakukan ini dalam rangka mendukung ekonomi kreatif petani kopi di Kabupaten Langkat dengan konsep ekosistem berwawasan lingkungan berkelanjutan," kata Koordinator Tim Pengabdian Masyarakat USU, Ameilia Zuliyanti Siregar di Medan, Rabu (25/8).
Ia mengatakan pendampingan itu meliputi pelatihan, bimbingan teknis, dan pendampingan yang akan diintroduksi kepada mitra dalam bentuk induksi dan adopsi pengetahuan tentang pengendalian hama terpadu kopi secara biologi dan kimiawi, pengelolaan limbah kopi dan mekanisme pengupasan kulit kopi mekanik.
Baca juga: LPPM USU dampingi petani Sorik Merapi Madina dukung ekowisata di Sumut
"Tujuannya dalam upaya peningkatan produksi kopi petani dengan menganalisis permasalahan dan strategi pengembangan dan konservasi kopi, minuman penikmat rasa yang sudah menjadi tren masa kini," katanya.
Dijelaskannya bahwa pada tahun 2020, telah disumbangkan 500 bibit kopi Arabika Ateng sekaligus memberikan pelatihan budi daya dan pengendalian hama dan penyakit terpadu (PHT) kepada Koptan Topi Telagah.
Sementara itu, menurut anggota Tim Pengabdian Masyarakat USU Ir Irsal, MP, pada tahun 2021 ini difokuskan membuat para-para kopi, menyumbang 1 set "huller" kopi dan pelatihan secara virtual pembuatan pupuk dan pakan dari limbah kulit kopi,
Sedangkan Ketua LPPM USU, Prof Tulus, M.Si berharap program Pengabdian Desa Binaan (PDB) Kopi Telagah pendampingan itu juga untuk menjadikan Desa Telagah sebagai model keseragaman dan kuantitas kopi.
"Itu semuanya muaranya diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas dan profit petani kopi di Desa Telagah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021