Hari Ini Selasa (20/07/2021) Bupati Dairi menghadiri peringatan 100 tahun Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) sekaligus peringatan hari Pantekosta yang dipusatkan di halaman GPdI Gunung Hermon Sigalingging, desa Parbuluan IV, Kecamatan Parbuluan.
Kegiatan diawali dengan kebaktian bersama yang tetap menjalankan protokol kesehatan.
Dalam sambutannya bupati mengatakan menyambut gembira Hari Ulang Tahun (HUT) 100 tahun GPdI yang merupakan tonggak sejarah perjalanan panjang kehidupan berjemaat yang tentunya kehadirannya harus menambah semangat para pemimpin jemaat dalam melanjutkan perjuangan untuk 100 tahun kedepan baik sebagai pimpinan maupun pelayan jemaat dalam meningkatkan tugas sebagai pelayan Tuhan.
"Kita perlu merefleksikan pencapaian 100 tahun ini bagaimana respon warga jemaat terhadap kita. Pencapaian hari ini tentu harus lebih baik dari hari kemarin untuk menjelang hari esok yang juga lebih baik," kata bupati.
Memasuki usia 100 tahun kata Eddy Berutu tentu kita punya harapan baru dengan tugas yang tidak mudah. Namum kedepan kita harus optimis sambut masa depan yang lebih baik walau ditengah pandemi termasuk menyelamatkan jiwa-jiwa seraya memperkokoh iman kepada Tuhan yang maha esa.
Baca juga: Bupati Dairi bagikan daging kurban langsung ke rumah warga
"GPdI saya harap bisa jadi pelopor pencegahan penyebaran covid 19. Yang saat ini menelan korban yang semakin banyak. Kita harus lakukan bersama-sama dan salah satu kuncinya adalah tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat seperti orangtua kita yang hadir saat ini. Sebab kehadiran tokoh ditengah masyarakat dipercaya akan mempercepat upaya pencegahan pandemi ini agar segera berakhir," ujarnya.
Dikatakan pemerintah saat ini dengan gencar menghimbau masyarakat untuk sementara mengendalikan dan membatasi aktifitas sosial masyarakat demi keselamatan bersama
"Kita mulai dari diri kita. Negara sudah mengeluarkan banyak anggaran untuk penanggulangan covid ini. Untuk itu kita harus bisa jadi agen pemerintah dalam melakukan perubahan mematuhi protokol kesehatan, karena pada hakikatnya covid ini bukan hanya masalah pemerintah, tetapi sudah menjadi masalah kita bersama-sama. Jadi mari pimpin umat untuk lebih peduli pada protokol kesehatan",ajak Eddy.
"Saya minta doa dan dukungan jemaat GPdI ditengah pandemi ini atas kerja-kerja pemerintah dalam penanganan pandemi ini.
Sekali lagi selamat ulang tahun buat GPdi mari songsong masa depan pembangunan Dairi senantiasa dalam berkat dan perlindungan Yesus Kristus.
Mari bersatu-padu saling peduli agar pandemi bisa segera teratasi",pungkas Eddy Berutu.
Sementara, Pdt. Samuel Ghozaly D. Sekaligus Ketua Majelis Daerah (MD) GPdI Sumut dan Aceh dalam pesan khotbahnya yang diambil dari kitab 2 Timotius 4:7 menegaskan pertandingan 100 tahun GPdI belumlah berakhir, namun pertandingan yang sesungguhnya masih dekat dengan kita yakni perjuangan melawan pandemi Covid-19.
"GPdI dibangun di Bali tepatnya 21 Maret 1921 dan berkembang menuju Cepu. Itulah titik awal GPdI di Indonesia dan semua dimulai dengan mujizat. Saat ini 100 tahun GPdI dengan 2000 gereja di seluruh Indonesia belumlah final. Untuk itu milikilah kasih agape atau kasih yang tidak mementingkan diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari", pungkas Pdt.Samuel.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Kegiatan diawali dengan kebaktian bersama yang tetap menjalankan protokol kesehatan.
Dalam sambutannya bupati mengatakan menyambut gembira Hari Ulang Tahun (HUT) 100 tahun GPdI yang merupakan tonggak sejarah perjalanan panjang kehidupan berjemaat yang tentunya kehadirannya harus menambah semangat para pemimpin jemaat dalam melanjutkan perjuangan untuk 100 tahun kedepan baik sebagai pimpinan maupun pelayan jemaat dalam meningkatkan tugas sebagai pelayan Tuhan.
"Kita perlu merefleksikan pencapaian 100 tahun ini bagaimana respon warga jemaat terhadap kita. Pencapaian hari ini tentu harus lebih baik dari hari kemarin untuk menjelang hari esok yang juga lebih baik," kata bupati.
Memasuki usia 100 tahun kata Eddy Berutu tentu kita punya harapan baru dengan tugas yang tidak mudah. Namum kedepan kita harus optimis sambut masa depan yang lebih baik walau ditengah pandemi termasuk menyelamatkan jiwa-jiwa seraya memperkokoh iman kepada Tuhan yang maha esa.
Baca juga: Bupati Dairi bagikan daging kurban langsung ke rumah warga
"GPdI saya harap bisa jadi pelopor pencegahan penyebaran covid 19. Yang saat ini menelan korban yang semakin banyak. Kita harus lakukan bersama-sama dan salah satu kuncinya adalah tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat seperti orangtua kita yang hadir saat ini. Sebab kehadiran tokoh ditengah masyarakat dipercaya akan mempercepat upaya pencegahan pandemi ini agar segera berakhir," ujarnya.
Dikatakan pemerintah saat ini dengan gencar menghimbau masyarakat untuk sementara mengendalikan dan membatasi aktifitas sosial masyarakat demi keselamatan bersama
"Kita mulai dari diri kita. Negara sudah mengeluarkan banyak anggaran untuk penanggulangan covid ini. Untuk itu kita harus bisa jadi agen pemerintah dalam melakukan perubahan mematuhi protokol kesehatan, karena pada hakikatnya covid ini bukan hanya masalah pemerintah, tetapi sudah menjadi masalah kita bersama-sama. Jadi mari pimpin umat untuk lebih peduli pada protokol kesehatan",ajak Eddy.
"Saya minta doa dan dukungan jemaat GPdI ditengah pandemi ini atas kerja-kerja pemerintah dalam penanganan pandemi ini.
Sekali lagi selamat ulang tahun buat GPdi mari songsong masa depan pembangunan Dairi senantiasa dalam berkat dan perlindungan Yesus Kristus.
Mari bersatu-padu saling peduli agar pandemi bisa segera teratasi",pungkas Eddy Berutu.
Sementara, Pdt. Samuel Ghozaly D. Sekaligus Ketua Majelis Daerah (MD) GPdI Sumut dan Aceh dalam pesan khotbahnya yang diambil dari kitab 2 Timotius 4:7 menegaskan pertandingan 100 tahun GPdI belumlah berakhir, namun pertandingan yang sesungguhnya masih dekat dengan kita yakni perjuangan melawan pandemi Covid-19.
"GPdI dibangun di Bali tepatnya 21 Maret 1921 dan berkembang menuju Cepu. Itulah titik awal GPdI di Indonesia dan semua dimulai dengan mujizat. Saat ini 100 tahun GPdI dengan 2000 gereja di seluruh Indonesia belumlah final. Untuk itu milikilah kasih agape atau kasih yang tidak mementingkan diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari", pungkas Pdt.Samuel.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021