Seorang rentenir atau orang yang memberi pinjaman uang tidak resmi, Gatot Daniel Pardede, 50 warga Desa Sei Apung, Kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara tewas dianiaya, Selasa (1/6) malam.

Korban tewas di RSUD Aek Kanopan setelah mengalami pendarahan hebat di bagian kepala, tangan kanan dan luka di bawah lutut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pelaku penganiayaan adalah pekerjanya berinisial RTDS, 38 warga Desa Sei Apung, Kecamatan Kualuh Hilir.

Sejak bulan Juli 2020, pelaku dipercaya korban sebagai pekerja bongkar muat buah sawit hingga membawanya ke pabrik pengolahan.

Baca juga: Polisi ungkap pembunuhan berencana di Labuhanbatu, korban dianggap terlalu jahat

Belakangan, sering terjadi salah paham antara keduanya. Sehingga, pelaku dipercayakan mengutip uang yang telah dipinjamkan kepada beberapa orang, sejak April 2021.

Namun, tugas pengutipan tersebut tidak maksimal, sehingga korban bersikap kasar dengan mengeluarkan kata-kata tidak senonoh.

Puncaknya, dia merasa terhina dengan perkataan kasar korban beberapa waktu yang lalu dan mendatanginya ke rumah, dengan menggenggam potongan besi yang sudah di modifikasi mirip kapak.

"Apa maksud kau bang" kata pelaku dari luar rumah, lalu di jawab korban dengan kata-kata ketus dan tidak senonoh. Kemudian pelaku mendorong pintu dan menyerang korban pada bagian kepala. 

Baca juga: Pesan dari balik jeruji, 'Jatanras' tetap mengikuti

Serangan awal itu dapat ditangkis dengan tangan dan terjatuh. Namun, pelaku yang terbawa emosi kembali menyerang dan mengenai bawah lutut kaki kiri sehingga korban lumpuh tidak berdaya.

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Parikhesit ketika di hubungi, Selasa (2/6) malam dari Rantauprapat membenarkan kejadian tersebut. 

Pihaknya sudah mengamankan tersangka ke Polsek Kualuh Hilir dan menyita barang bukti senjata tajam sejenis kapak warna hitam.

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021