Badan Pusat Statistik Sumatera Utara mencatat pada Mei 2021 mengalami inflasi sebesar 0,22 persen yang didorong kenaikan beberapa harga kebutuhan khususnya hasil laut, dan daging ayam ras.
"Pada Mei Sumut mengalami inflasi 0,22 persen setelah tiga dari lima kota yang dijadikan IHK (Indeks Harga Konsumen) di Sumut yakni Pematangsiantar, Medan dan Padangsidimpuan inflasi," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Rabu (2/6).
Pematangsiantar inflasi sebesar 0,08 persen; Medan 0,24 persen; dan Padangsidimpuan sebesar 0,31 persen.
Baca juga: BPS sebut 694 ribu orang di Sumut menganggur
Dua kota lainnya yakni Sibolga dan Gunungsitoli mengalami deflasi masing - masing sebesar 0,30 persen dan 0,29 persen.
"Dengan tiga kota IHK alami inflasi, maka inflasi di Sumut pada Mei capai 0,22 persen," katanya.
Di Medan misalnya, komoditas utama penyumbang inflasi selama Mei 2021 antara lain daging ayam ras, jeruk, hasil laut seperti ikan tongkol, dencis, udang dan termasuk tomat.
Baca juga: Ekonomi Sumut triwulan I 2021 kontraksi 1,85 persen
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut, Soekowardojo menyebutkan, BI memprediksi inflasi di Sumut akan meningkat pada 2021 didorong mulai pulihnya kegiatan ekonomi masyarakat.
Kondisi pandemi COVID-19 yang membaik, katanya, mendorong lapangan kerja kembali normal dan kapasitas produksi industri berangsur menuju optimal.
Inflasi Sumut secara kumulatif pada 2021 diperkirakan di atas angka 2020 yang 1,96 persen.
"Inflasi 2021 diyakini di atas angka 2020, meski masih di bawah 2019 yang sebesar 2,33 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021