Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengajak tokoh dan pemimpin agama untuk benar-benar berkampanye menjelaskan kepada umatnya tentang pentingnya membendung penularan COVID-19 yang sampai saat ini kasusnya masih mengkhawatirkan.
"COVID belum selesai. Perang melawan COVID masih berlangsung. Vaksin ini hanya salah satu senjata, bukan satu-satunya senjata yang akan bisa menyelesaikan COVID," kata Muhadjir saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal lintas agama di UMSU Medan, Sabtu.
Karena itu, lanjut dia, yang perlu ditekankan adalah kepatuhan masayrakat untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan, apalagi saat ini rumah-rumah ibadah diperlonggar dan diperbolehkan melaksanakan acara keagamaan.
Baca juga: Menko PMK sesalkan kasus penggunaan alat tes cepat antigen bekas
"Jangan memperlemah, tapi harus semakin memperketat protokol kesehatan. Taruhannya memang sangat besar kalau sampai terjadi penularan yang luas. Resiko ekonominya sangat luas dan resiko kesehatannya juga sangat luas," katanya.
Dalam kesempatan itu ia jug amenyampaikan pesan bagi mereka yang sudah divaskin untuk benar-benar kesehataannya, tidak melakukan aktivitas berat, dan mengatur pola makan.
Karena kerja vaksin sangat bergantung pada kondisi tubuh. Bagi mereka yang sibuk atau tidak beristirahat, maka vaksin yang disuntukkan tersebut tidak bekerja maksimal.
"Jadi perlu kerjasama antara orang yang divaksin dengan vaksinnya. Sama seperti minum obat, kalau setelah kita minum obat tapi tidak istirahat ya obat nya tidak bekerja. Begitu juga vaksin ini. Kalau kita tak istirahat, tak bekerja vaksinnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"COVID belum selesai. Perang melawan COVID masih berlangsung. Vaksin ini hanya salah satu senjata, bukan satu-satunya senjata yang akan bisa menyelesaikan COVID," kata Muhadjir saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal lintas agama di UMSU Medan, Sabtu.
Karena itu, lanjut dia, yang perlu ditekankan adalah kepatuhan masayrakat untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan, apalagi saat ini rumah-rumah ibadah diperlonggar dan diperbolehkan melaksanakan acara keagamaan.
Baca juga: Menko PMK sesalkan kasus penggunaan alat tes cepat antigen bekas
"Jangan memperlemah, tapi harus semakin memperketat protokol kesehatan. Taruhannya memang sangat besar kalau sampai terjadi penularan yang luas. Resiko ekonominya sangat luas dan resiko kesehatannya juga sangat luas," katanya.
Dalam kesempatan itu ia jug amenyampaikan pesan bagi mereka yang sudah divaskin untuk benar-benar kesehataannya, tidak melakukan aktivitas berat, dan mengatur pola makan.
Karena kerja vaksin sangat bergantung pada kondisi tubuh. Bagi mereka yang sibuk atau tidak beristirahat, maka vaksin yang disuntukkan tersebut tidak bekerja maksimal.
"Jadi perlu kerjasama antara orang yang divaksin dengan vaksinnya. Sama seperti minum obat, kalau setelah kita minum obat tapi tidak istirahat ya obat nya tidak bekerja. Begitu juga vaksin ini. Kalau kita tak istirahat, tak bekerja vaksinnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021