Jumlah pasien yang meninggal terpapar COVID-19 di Tapanuli Selatan (Tapsel) bertambah lagi totalnya menjadi delapan kasus.
"Ada satu pasien meninggal dan sudah di makamkan dengan protokol kesehatan," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Tapsel, Sofyan Adil kepada ANTARA di Sipirok, Kamis (22/4) malam.
Pasien COVID-19 yang telah di makamkan tersebut meninggal pada Rabu (21/4) setelah dalam perawatan medis di RSU Adam Malik Medan dan kemudian di bawa ke Sipirok untuk prosesi pemakamkan Kamis (22/4).
Baca juga: Cuaca ekstrem rugikan petani ikan lele di Tapsel
Baca juga: Terpapar COVID-19 Tapsel total jadi 301 kasus
"Sesuai perkembangan kasus terkonfirmasi COVID-19 Tapsel di 15 kecamatan se Tapsel tercatat sebanyak tiga kasus dan suspek satu kasus," katanya.
Sejak masa pandemi COVID-19 sudah ada 303 kasus di Tapsel tercatat positif dan 292 kasus diantaranya sembuh dan delapan yang sudah meninggal dunia.
"COVID-19 masih ada, karenanya mari kita semua tetap mewaspadainya dengan mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran pandemi corona virus," imbaunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Ada satu pasien meninggal dan sudah di makamkan dengan protokol kesehatan," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Tapsel, Sofyan Adil kepada ANTARA di Sipirok, Kamis (22/4) malam.
Pasien COVID-19 yang telah di makamkan tersebut meninggal pada Rabu (21/4) setelah dalam perawatan medis di RSU Adam Malik Medan dan kemudian di bawa ke Sipirok untuk prosesi pemakamkan Kamis (22/4).
Baca juga: Cuaca ekstrem rugikan petani ikan lele di Tapsel
Baca juga: Terpapar COVID-19 Tapsel total jadi 301 kasus
"Sesuai perkembangan kasus terkonfirmasi COVID-19 Tapsel di 15 kecamatan se Tapsel tercatat sebanyak tiga kasus dan suspek satu kasus," katanya.
Sejak masa pandemi COVID-19 sudah ada 303 kasus di Tapsel tercatat positif dan 292 kasus diantaranya sembuh dan delapan yang sudah meninggal dunia.
"COVID-19 masih ada, karenanya mari kita semua tetap mewaspadainya dengan mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran pandemi corona virus," imbaunya.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021