Cuaca ekstrem panas dingin yang belakangan terjadi mengakibatkan kelompok tani "Mina Lele" di Kecamatan Tantom Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan merugi. Pasalnya ribuan ekor ikan yang lagi dibudidayakan mati mendadak diduga akibat cuaca yang tak menentu.
Prihatin mendengar keadaan petani ikan yang merugi itu langsung menggerakkan hati Bupati Tapsel Dolly P. Pasaribu turun meninjau lokasi kolam di Kelurahan Panabari Hutatonga, Tantom Angkola.
Menurut keterangan Plt Kadis Perikanan Tapsel yang diterima dari Humas Pemkab Tapsel, Rabu (21/4) malam, kematian mendadak ribuan ikan lele masyarakat itu akibat cuaca. Ikan tak mampu menyesuaikan dengan cuaca yang kerap berubah dari panas tiba-tiba dingin dan sebaliknya.
Baca juga: Dolly: Pemkab Tapsel dukung restorasi gambut demi pembangunan berkelanjutan
Bupati menyarankan agar Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian maupun pihak Perikanan sigap melihat kondisi yang dialami petani. Mulai dari debit air, kapasitas jumlah bibit dalam kolam dan lainnya.
"Pemkab Tapsel juga mendorong asuransi petani agar kerugian petani cepat di klaim. Disamping akan berupaya kuat mencari dana-dana program pemerintah pusat dan propinsi," katanya.
Sementara Kabid Produksi Dinas Perikanan Tapsel, Mansyardin menyarankan di masa cuaca yang ekstrem agar petani ikan dapat memerhatikan air kolam dengan menyiramkan garam ikan yang tidak beryodium. Tujuannya juga bisa menetralisir suhu air.
Baca juga: Perkembangan COVID-19 di Tapsel, satu kasus suspek, tiga positif
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Prihatin mendengar keadaan petani ikan yang merugi itu langsung menggerakkan hati Bupati Tapsel Dolly P. Pasaribu turun meninjau lokasi kolam di Kelurahan Panabari Hutatonga, Tantom Angkola.
Menurut keterangan Plt Kadis Perikanan Tapsel yang diterima dari Humas Pemkab Tapsel, Rabu (21/4) malam, kematian mendadak ribuan ikan lele masyarakat itu akibat cuaca. Ikan tak mampu menyesuaikan dengan cuaca yang kerap berubah dari panas tiba-tiba dingin dan sebaliknya.
Baca juga: Dolly: Pemkab Tapsel dukung restorasi gambut demi pembangunan berkelanjutan
Bupati menyarankan agar Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian maupun pihak Perikanan sigap melihat kondisi yang dialami petani. Mulai dari debit air, kapasitas jumlah bibit dalam kolam dan lainnya.
"Pemkab Tapsel juga mendorong asuransi petani agar kerugian petani cepat di klaim. Disamping akan berupaya kuat mencari dana-dana program pemerintah pusat dan propinsi," katanya.
Sementara Kabid Produksi Dinas Perikanan Tapsel, Mansyardin menyarankan di masa cuaca yang ekstrem agar petani ikan dapat memerhatikan air kolam dengan menyiramkan garam ikan yang tidak beryodium. Tujuannya juga bisa menetralisir suhu air.
Baca juga: Perkembangan COVID-19 di Tapsel, satu kasus suspek, tiga positif
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021