Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada triwulan I 2021 lebih tinggi dari triwulan IV 2020 akibat penanganan COVID-19 yang baik di daerah itu.

"Penanganan COVID-19 yang semakin baik serta keberhasilan uji coba vaksin menjadi titik terang pemulihan ekonomi Sumut sejak awal 2021,"ujar Kepala Perwakilan BI Sumut, Soekowardojo di Medan, Rabu.

Pada triwulan IV 2020, pertumbuhan ekonomi Sumut ter kontraksi cukup dalam atau minus 2,94 secara year on year.

Pertumbuhan ekonomi Sumut di triwulan IV 2020 yang minus itu juga tercatat lebih dalam dari angka nasional di periode sama yang terkontraksi 2,19 persen.

Baca juga: Sektor wisata Tapsel dibenahi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat

Baca juga: BI sebut pertumbuhan ekonomi Sumut dipengaruhi keberhasilan vaksinasi COVID-19

Dari sisi permintaan, katanya, perbaikan ekonomi bersumber dari permintaan ekspor, konsumsi rumah tangga, dan konsumsi pemerintah.

Perbaikan ekspor sejalan dengan pulihnya ekonomi mitra dagang utama menyusul implementasi program vaksin di berbagai belahan dunia.

Investasi juga diperkirakan meningkat karena pelaku usaha lebih optimis merespon konsumsi rumahtangga yang membaik.

Serta diperkuat dengan akan diterbitkannya peraturan pelaksanaan dari UU Cipta Karya yang akan memberikan kepastian bagi dunia usaha.

"Dengan prediksi terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi di triwulan 1 2021 diharapkan ekonomi Sumut sepanjang tahun ini akan lebih baik dari 2020," ujar Soekowardojo.

Pada 2020, pertumbuhan ekonomi Sumut terkontraksi cukup dalam atau minus 1,07 persen dari 2019 yang tumbuh sebesar 5,22 persen.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021