Di bawah pimpinan Kepala Kantor Imigrasi Sibolga yang baru, Saroha Manullang, Imigrasi Sibolga akan menerapkan pelayanan passport secara kolektif atau yang lebih dikenal dengan istilah Eazy Passport.
Dengan layanan ini pemohon passport dapat mengajukan permohonan tanpa perlu ke kantor Imigrasi Sibolga, karena petugas yang akan mendatangi pemohon di lokasi yang telah ditentukan.
“Eazy Passport ini merupakan program dari Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI. Dan di beberapa kantor imigrasi sudah diterapkan. Nah, untuk Imigrasi Sibolga secepatnya program ini akan kita realisasikan, karena ini merupakan target kerja saya. Dan saya sendiri baru beberapa hari dilantik sebagai Kepala Kantor Imigrasi Sibolga ini,” ujar Saroha kepada ANTARA, Rabu (24/2).
Baca juga: Suntik vaksin tahap kedua di Pemkot Sibolga selesai digelar
Untuk mewujudkan hal itu, Imigrasi Sibolga akan bekerja sama dengan kepala daerah dan Forkopimda di 12 daerah yang menjadi wilayah kerja Imigrasi Sibolga. Hal itu dilakukan mengingat jarak tempuh dan luasnya wilayah kerja Imigrasi Sibolga.
“Wilayah kerja kami berada di 3 Kota (Sibolga-Padangsidimpuan, Gunungsitoli) dan 9 Kabupaten (Tapteng, Tapsel, Madina, Palas, Paluta dan termasuk 4 Kabupaten di kepulauan Nias. Karena jaraknya yang cukup jauh, koordinasi dengan Pemda setempat sangat kami harapkan. Dengan demikian kami bisa memakai tempat atau perkantoran Pemda untuk melayani pembuatan passport dengan menurunkan petugas ke sana,” terangnya.
Baca juga: Pemkot Sibolga bersiap menyambut pemimpin yang baru
Karena sesuai laporan kepada saya, sambungnya, bahwa masyarakat di 12 Kabupaten/kota ini sangat tersita waktunya hanya untuk mengurus passport, bahkan ada yang sampai menginap. Belum lagi kalau dokumennya tidak lengkap, sudah dapat kita bayangkan betapa sulitnya mereka harus menjemput berkas yang kurang ke daerahnya.
Untuk itulah, Saroha berkeyakinan program Eazy Passport dapat dukungan dari pemerintah daerah dengan adanya kerja sama yang baik dengan Pemda setempat.
“Saya akan sowan ke masing-masing Kepala Daerah untuk koordinasi, komunikasi dan kolaborasi. Dengan demikian program ini akan berjalan dengan baik dan masyarakat kita akan terbantu,” ungkapnya.
Selain kerja sama untuk mewujudkan Eazy Passport, Imigrasi Sibolga juga akan mengandeng Forkopimda, Media,Tokoh-tokoh Pemuda dan Masyarakat untuk pembentukan Tim Pora di masing-masing wilayah kerja Imigrasi Sibolga. Dengan demikian tugas pengawasan khususnya bagi orang asing akan semakin maksimal, karena sudah melibatkan berbagai hal, tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Dengan layanan ini pemohon passport dapat mengajukan permohonan tanpa perlu ke kantor Imigrasi Sibolga, karena petugas yang akan mendatangi pemohon di lokasi yang telah ditentukan.
“Eazy Passport ini merupakan program dari Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI. Dan di beberapa kantor imigrasi sudah diterapkan. Nah, untuk Imigrasi Sibolga secepatnya program ini akan kita realisasikan, karena ini merupakan target kerja saya. Dan saya sendiri baru beberapa hari dilantik sebagai Kepala Kantor Imigrasi Sibolga ini,” ujar Saroha kepada ANTARA, Rabu (24/2).
Baca juga: Suntik vaksin tahap kedua di Pemkot Sibolga selesai digelar
Untuk mewujudkan hal itu, Imigrasi Sibolga akan bekerja sama dengan kepala daerah dan Forkopimda di 12 daerah yang menjadi wilayah kerja Imigrasi Sibolga. Hal itu dilakukan mengingat jarak tempuh dan luasnya wilayah kerja Imigrasi Sibolga.
“Wilayah kerja kami berada di 3 Kota (Sibolga-Padangsidimpuan, Gunungsitoli) dan 9 Kabupaten (Tapteng, Tapsel, Madina, Palas, Paluta dan termasuk 4 Kabupaten di kepulauan Nias. Karena jaraknya yang cukup jauh, koordinasi dengan Pemda setempat sangat kami harapkan. Dengan demikian kami bisa memakai tempat atau perkantoran Pemda untuk melayani pembuatan passport dengan menurunkan petugas ke sana,” terangnya.
Baca juga: Pemkot Sibolga bersiap menyambut pemimpin yang baru
Karena sesuai laporan kepada saya, sambungnya, bahwa masyarakat di 12 Kabupaten/kota ini sangat tersita waktunya hanya untuk mengurus passport, bahkan ada yang sampai menginap. Belum lagi kalau dokumennya tidak lengkap, sudah dapat kita bayangkan betapa sulitnya mereka harus menjemput berkas yang kurang ke daerahnya.
Untuk itulah, Saroha berkeyakinan program Eazy Passport dapat dukungan dari pemerintah daerah dengan adanya kerja sama yang baik dengan Pemda setempat.
“Saya akan sowan ke masing-masing Kepala Daerah untuk koordinasi, komunikasi dan kolaborasi. Dengan demikian program ini akan berjalan dengan baik dan masyarakat kita akan terbantu,” ungkapnya.
Selain kerja sama untuk mewujudkan Eazy Passport, Imigrasi Sibolga juga akan mengandeng Forkopimda, Media,Tokoh-tokoh Pemuda dan Masyarakat untuk pembentukan Tim Pora di masing-masing wilayah kerja Imigrasi Sibolga. Dengan demikian tugas pengawasan khususnya bagi orang asing akan semakin maksimal, karena sudah melibatkan berbagai hal, tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021