Warga yang terdampak banjir kiriman yang melanda kecamatan Datuk Bandar dan Datuk Bandar Timur meminta warga lainnya tidak menjadikan lokasi banjir sebagai area berswafoto, tiktok dan mandi-mandi layaknya sedang berada diwahana hiburan air.

Hal itu diungkapkan Faisal yang merasa kesal atas sikap sejumlah orang yang beramai-ramai datang ke lokasi banjir, baik itu menggunakan kenderaan roda dua, beca bermotor hingga mobil bak terbuka.

Baca juga: Jajaran Kajari TBA ikuti rakernas komitmen kejaksaan sukseskan PEN dimasa COVID-19

"Mohon kepada anda-anda yang datang ke lokasi banjir menjaga perasaan kami yang terdampak banjir. Banjir ini hendaknya tidak menjadi ajang selfie, tiktok, siaran langsung dan berenang-renang menggunakan ban pelampung," ungkap Faisal dalam vidio yang diposting melalui akun facebooknya "Sal Piero", Senin (14/12).

Faisal juga menyayangkan sikap warga yang datang menggunakan kenderaan bermotor yang terkesan ugal-ugalan dan melaju kencang sehingga menimbulkan ombak tinggi. 

"Kalau kalian mau datang melihat banjir, pakai la otak. Itu (kenderaan) jangan digas kencang. Ombaknya tinggi. Padahal kami yang sedang meratapi banjir sudah berupaya meres pintu untuk menghalangi air masuk ke dalam rumah," ujarnya dalam vidio itu.

Sementara itu, Pemkot Tanjungbalai sudah melakukan upaya untuk mencegah aktifitas warga datang berbondong-bondong ke lokasi banjir dan terkesan membuat dua wilayah kecamatan yang terkena banjir seakan jadi "objek wisata".

Upaya tersebut dengan cara membuat portal disejumlah titik persimpangan yang menjadi pintu masuk ke lokasi banjir terbilang paling parah yakni, Kelurahan Pahang dan Gading (Datuk Bandar) serta kelurahan Bunga Tanjung, Selat Lancang dan Selat Tanjung Medan (Datuk Bandar Timur).

"Portal kami (Pemkot) buat untuk mencegah warga luar masuk, serta mencegah kerusakan fasilitas umum khususnya jalan yang terendam akibat dilakui truk bertonase besar maupun mobil pick-up mengangkut orang yang sekedar untuk berjalan-jalan," ujar Kadis Perhubungan, Khairul.

Sebagaimana diinfirmasikan banjir kiriman yang merendam dua wilayah kecamatan di Kota Tanjungbalai terjadi sejak Senin (7/12) pekan lalu paska jebolnya tanggul pengendali banjir di Sukaraja Simpang Empat Kabupaten Asahan.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020