Ruas jalan provinsi jurusan Pematangsiantar - Raya, di kawasan Nagori Marjandi Embong, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, rusak parah.
"Hancur, tak ada yang bisa dipilih untuk dilintasi," kata Herman (43), warga Kota Pematangsiantar, Kamis (26/11).
Pengumpul hasil bumi dari Simalungun atas untuk dijual di pusat pasar tradisional di Pematangsiantar, harus lebih berhati-hati melintas di kawasan tersebut.
Baca juga: Akibat longsor, Jalinsum Pematangsiantar - Parapat masih satu jalur, sistem buka tutup
Baca juga: Curah hujan tinggi, empat ruas jalan di Simalungun longsor
Disebutkan, beberapa teman satu profesi yang menggunakan kendaraan angkut kecil dan besar, mengalami kerusakan onderdil.
Kamil (41), warga setempat mengatakan, ruas jalan di desanya itu mulai berlobang kira-kira delapan bulan lalu.
Hujan dengan curah tinggi dalam kurun waktu tiga minggu belakangan ini, memperparah kerusakan sampai seperti kubangan kerbau.
Kerusakan ruas jalan di desa itu sepanjang kira-kira satu kilometer, sedangkan selebihnya baru selesai pengaspalan.
Warga setempat dan pengguna jalan mendesak Pemerintah secepatnya memperbaiki untuk keselamatan fan kenyamanan berkendara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Hancur, tak ada yang bisa dipilih untuk dilintasi," kata Herman (43), warga Kota Pematangsiantar, Kamis (26/11).
Pengumpul hasil bumi dari Simalungun atas untuk dijual di pusat pasar tradisional di Pematangsiantar, harus lebih berhati-hati melintas di kawasan tersebut.
Baca juga: Akibat longsor, Jalinsum Pematangsiantar - Parapat masih satu jalur, sistem buka tutup
Baca juga: Curah hujan tinggi, empat ruas jalan di Simalungun longsor
Disebutkan, beberapa teman satu profesi yang menggunakan kendaraan angkut kecil dan besar, mengalami kerusakan onderdil.
Kamil (41), warga setempat mengatakan, ruas jalan di desanya itu mulai berlobang kira-kira delapan bulan lalu.
Hujan dengan curah tinggi dalam kurun waktu tiga minggu belakangan ini, memperparah kerusakan sampai seperti kubangan kerbau.
Kerusakan ruas jalan di desa itu sepanjang kira-kira satu kilometer, sedangkan selebihnya baru selesai pengaspalan.
Warga setempat dan pengguna jalan mendesak Pemerintah secepatnya memperbaiki untuk keselamatan fan kenyamanan berkendara.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020