Adalah Akhir Siregar, diusianya ke 65 mengaku masih kuat menjajakan Es potong dagangannya hinggahingga ke luar masuk pelosok wilayah Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan sampai sekarang.

"Dibanding mula-mula berjualan 20 tahun lalu (tahun 2000) sekarang sudah enak lah. Akses jalan sudah sangat bagus (hotmix), lancar," kata warga Desa Hanopan Sibatu, Kota Padang Sidempuan.

Di pekan di Dusun Sirotcitan, kelurahan Pardomuan, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Rabu (11/11), Ayah enam anak ini kepada ANTARA cukup bersemangat menceritakan kisah-kisah lalunya.

Baca juga: Bupati Tapsel apresiasi turnamen Bulutangkis Huraba Cup 2020

Berdiri sebelah sepeda motornya sambil memotong es potong melayani anak-anak pembeli, Pria berbadan gempal ini mengenang begitu sulitnya dahulu untuk mencapai lokasi daerah pekan Sirotcitan dulunya. 

"Sebelum 10 tahun ke belakang atau masa Kepemimpinan dua periode Bupati Syahrul M.Pasaribu akses jalan ke daerah ini sangat cukup sulit dilalui kendaraan. Kubangan besar-besar bercampur lumpur," ungkapnya. 

Dulu, akibat parahnya akses jalan kendaraan umum yang ditompangi (jenis Colt Diesel) bisa menghabiskan waktu 4-5 jam dijalan hanya dengan jarak jauh lebih kurang 30 kilometer dari alamat tinggalnya di Hanopan.

"Alhamdulillah, dalam 10 tahun belakangan saya sudah menggunakan sepeda motor berdagang es potong ini. Waktu tempuh dari rumah ke Sirotcitan sudah tidak lebih hanya satu jam," ujar kakek 7 cucu ini. 

Pengalaman kelamnya, dulu pernah Ia bermalam dijalan menuju Sirotcitan, akibat angkutan Colt Diesel yang dia tumpangi terperosok kelumpur saat hujan persisnya di daerah tanjakan jalur dua 
daerah Sihuik-kuik. 

"Es potong yang saya bawa pagi untuk di jual baru sampai ke lokasi pada sore malam hari di Sirotcitan. Hari pekan sudah habis. Seluruh penumpang saat itu ramai-ramai membantu menarik bus pakai tambang agar terbebas dari jebakan lumpur dalam jalur dua saat itu," kenangnya. 

Omset penjualannya terkadang bisa mencapai Rp300 ribu, Namun, Ia tidak tetap bersyukur. Apalagi dari dagangan Es potongnya tiga dari tujuh anaknya sudah meraih gelar sarjana, satu sedang menyusun skripsi untuk meraih S1. 

"Walau saya warga Padang Sidempuan, saya pribadi patut mengucapkan terimakasih kepada pemerintah (Bupati) Tapanuli Selatan, karena akses transportasi jalan menuju Angkola Selatan sudah sangat lancar. Sehingga tidak menghalangi masyarakat menjalankan usahanya," tutupnya mengakhiri peperbincangan siang itu.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020