Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan memanen padi pada lahan sawah seluas 1,6 hektare (Ha) varietas Inpari 30.
"Hasil panennya mencapai 6 ton," kata Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini, Senin (9/11). Dari program Kampus Mandiri Pangan Polbangtan Medan.
Baca juga: 414 Penyuluh calon ASN P3K ikut sertifikasi TUK Polbangtan Medan di Aceh
Polbangtan Medan sendiri mencanangkan gerakan swasembada beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lingkungan kampus Polbangtan Medan.
"Gerakan ini merupakan kegiatan penyediaan pangan, terutama beras yang dilakukan di lahan praktek kampus," jelasnya.
Selain itu, untuk menjaga kesehatan ditengah COVID-19 termasuk Indonesia, penyediaan sumber pangan menjadi sangat penting.
"Hal ini sejalan tekad Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern, dan aktivitas pertanian ditengah COVID-19 tak boleh surut," ujarnya.
Sama harapan Presiden Joko Widodo, pertanian tetap harus terus berproduksi, yang juga sering disuarakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi.
Pandemi COVID-19 menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu yang tetap harus bergerak, selain sektor kesehatan. "Karenanya, ayo berjuang terus karena ketersediaan pangan di masyarakat adalah tanggung jawab kita," ajak Yuliana.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Hasil panennya mencapai 6 ton," kata Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini, Senin (9/11). Dari program Kampus Mandiri Pangan Polbangtan Medan.
Baca juga: 414 Penyuluh calon ASN P3K ikut sertifikasi TUK Polbangtan Medan di Aceh
Polbangtan Medan sendiri mencanangkan gerakan swasembada beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lingkungan kampus Polbangtan Medan.
"Gerakan ini merupakan kegiatan penyediaan pangan, terutama beras yang dilakukan di lahan praktek kampus," jelasnya.
Selain itu, untuk menjaga kesehatan ditengah COVID-19 termasuk Indonesia, penyediaan sumber pangan menjadi sangat penting.
"Hal ini sejalan tekad Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern, dan aktivitas pertanian ditengah COVID-19 tak boleh surut," ujarnya.
Sama harapan Presiden Joko Widodo, pertanian tetap harus terus berproduksi, yang juga sering disuarakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi.
Pandemi COVID-19 menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu yang tetap harus bergerak, selain sektor kesehatan. "Karenanya, ayo berjuang terus karena ketersediaan pangan di masyarakat adalah tanggung jawab kita," ajak Yuliana.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020