Hutan mangrove yang berada di Desa Teluk Belukar, Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, dirusak dengan cara dicabut menggunakan alat berat beko.
Kepala Desa Teluk Belukar Fatizanolo Mendrofa yang dihubungi, Sabtu, membenarkan jika di daerahnya ada perusakan hutan mangrove menggunakan alat berat beko.
"Hutan mangrove yang dirusak lokasinya berada tepat disamping jembatan atau di belakang rumah makan milik warga," ungkapnya.
Baca juga: Puluhan rumah terendam banjir di Gunungsitoli
Menurut dia perusakan hutan mangrove tersebut sudah dilakukan sebulan yang lalu menggunakan alat berat beko.
"Saya sudah mengingatkan untuk menghentikan aktivitasnya tersebut karena melanggar aturan, tetapi pelaku tidak menggubris dan terus melanjutkan aktivitas merusak tanaman mangrove," katanya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Gunungsitoli Titin Gulo mengaku baru mendapat informasi terkait perusakan hutan mangrove di Desa Teluk Belukar.
"Informasi ini baru kita dapatkan dan sudah dilakukan langkah langkah pertama, dan karena kantor sudah tutup kita koordinasi dan minta camat sebagai kepala wilayah untuk mengimbau kepada pelaku untuk menghentikan segala kegiatan itu," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Kepala Desa Teluk Belukar Fatizanolo Mendrofa yang dihubungi, Sabtu, membenarkan jika di daerahnya ada perusakan hutan mangrove menggunakan alat berat beko.
"Hutan mangrove yang dirusak lokasinya berada tepat disamping jembatan atau di belakang rumah makan milik warga," ungkapnya.
Baca juga: Puluhan rumah terendam banjir di Gunungsitoli
Menurut dia perusakan hutan mangrove tersebut sudah dilakukan sebulan yang lalu menggunakan alat berat beko.
"Saya sudah mengingatkan untuk menghentikan aktivitasnya tersebut karena melanggar aturan, tetapi pelaku tidak menggubris dan terus melanjutkan aktivitas merusak tanaman mangrove," katanya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Gunungsitoli Titin Gulo mengaku baru mendapat informasi terkait perusakan hutan mangrove di Desa Teluk Belukar.
"Informasi ini baru kita dapatkan dan sudah dilakukan langkah langkah pertama, dan karena kantor sudah tutup kita koordinasi dan minta camat sebagai kepala wilayah untuk mengimbau kepada pelaku untuk menghentikan segala kegiatan itu," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020