Wali Kota Tebing Tinggi H Umar Zunaidi Hasibuan menerima kunjungan Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Upt Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Maryanto, Selasa (20/10) di Balai Kota.
Dalam pertemuan itu, wali kota bersama Kadis Kominfo Dedi P Siagian, Kabankesbang, Inspektorat, Plt Kadis Pendidikan membahas kegiatan Bulan Bahasa Tahun 2020.
Wali Kota Tebing Tinggi merasa bersyukur dan berterimakasih bahwa Pemerintah Pusat yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Balai Bahasa yang ada di Sumut mengadakan kegiatan pertemuan memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan menjadikan bahasa Melayu yang berasal dari Barus menjadi inti bahasa persatuan kita.
Ingin kami sampaikan bahwa untuk mempertahankan bahasa Indonesia ini menjadi bahasa persatuan, tentu kemauan semuanya kita anak bangsa ini yang dimintakan,katanya.
Menurut wali Kota, kita bertanggungjawab baik kepada sekolah-sekolah maupun masyarakat umum, baik di ruang publik yang nyata maupun di media sosial, marilah kita gunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Tidak menggunakan bahasa prokem atau bahasa yang dipleset-plesetkan sehingga tidak lagi menempati sebuah arti dan makna seperti apa yang diisaratkan bahasa kita tadi.
Hal tersebut juga menghilangkan nilai seni dan sastra dari bahasa itu kalau bahasa itu di plesetkan atau menjadi bahasa prokem dan mengakibatkan nilai bahasa Indonesia susah dipertanggungjawabkan kedepan,ujar Wali Kota.
Karena itu patut didukung dan mari jadikan bagaimana meningkatkan dan menggunakan bahasa Indonesia ini dengan sebaik-baiknya meskipun tidak lupa untuk melestarikan bahasa daerah dan meningkatkan kemampuan bahasa asing dari anak-anak kita.
Tetapi yang jelas jangan hilangkan bahasa Indonesia itu dengan cara perbuatan yang melanggar kaidah aturan bahasa itu sendiri,ujar Wali Kota.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Maryanto mengatakan kami berkunjung dalam rangka Bulan Bahasa Tahun 2020 untuk merayakan peringatan Sumpah Pemuda yang didalamnya ada ikrar 'Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia.'
Kita akan menggali pada tanggal 27 Oktober nanti bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan tentu pemerintah kabupaten/kota di Sumut, dalam hal ini Kota Tebing Tinggi untuk menggali bahwa, Sumatera Utara memiliki kesejarahan didalam pergerakan menjadikan bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Akan diangkat titik nol melalui Barus sebagai sejarah awal Melayu lingua franca yang berkembang di Nusantara yang akhirnya menjadi bahasa persatuan yang diplopori para pujangga dari Sumatera Utara,kata Maryanto.
Maryanto sangat berterimakasih atas kesediaan Bapak Wali Kota untuk kesedian Tebingtinggi untuk tanggal 27 Oktober 2020 nanti melakukan 'Gelar Wicara' secara nasional bersama Presiden. " Thema kegiatan nanti adalah Menjalin Indonesia dari Provinsi Sumatera Utara melalui Titik Nol Barus," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Dalam pertemuan itu, wali kota bersama Kadis Kominfo Dedi P Siagian, Kabankesbang, Inspektorat, Plt Kadis Pendidikan membahas kegiatan Bulan Bahasa Tahun 2020.
Wali Kota Tebing Tinggi merasa bersyukur dan berterimakasih bahwa Pemerintah Pusat yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Balai Bahasa yang ada di Sumut mengadakan kegiatan pertemuan memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan menjadikan bahasa Melayu yang berasal dari Barus menjadi inti bahasa persatuan kita.
Ingin kami sampaikan bahwa untuk mempertahankan bahasa Indonesia ini menjadi bahasa persatuan, tentu kemauan semuanya kita anak bangsa ini yang dimintakan,katanya.
Menurut wali Kota, kita bertanggungjawab baik kepada sekolah-sekolah maupun masyarakat umum, baik di ruang publik yang nyata maupun di media sosial, marilah kita gunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Tidak menggunakan bahasa prokem atau bahasa yang dipleset-plesetkan sehingga tidak lagi menempati sebuah arti dan makna seperti apa yang diisaratkan bahasa kita tadi.
Hal tersebut juga menghilangkan nilai seni dan sastra dari bahasa itu kalau bahasa itu di plesetkan atau menjadi bahasa prokem dan mengakibatkan nilai bahasa Indonesia susah dipertanggungjawabkan kedepan,ujar Wali Kota.
Karena itu patut didukung dan mari jadikan bagaimana meningkatkan dan menggunakan bahasa Indonesia ini dengan sebaik-baiknya meskipun tidak lupa untuk melestarikan bahasa daerah dan meningkatkan kemampuan bahasa asing dari anak-anak kita.
Tetapi yang jelas jangan hilangkan bahasa Indonesia itu dengan cara perbuatan yang melanggar kaidah aturan bahasa itu sendiri,ujar Wali Kota.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Maryanto mengatakan kami berkunjung dalam rangka Bulan Bahasa Tahun 2020 untuk merayakan peringatan Sumpah Pemuda yang didalamnya ada ikrar 'Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia.'
Kita akan menggali pada tanggal 27 Oktober nanti bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan tentu pemerintah kabupaten/kota di Sumut, dalam hal ini Kota Tebing Tinggi untuk menggali bahwa, Sumatera Utara memiliki kesejarahan didalam pergerakan menjadikan bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Akan diangkat titik nol melalui Barus sebagai sejarah awal Melayu lingua franca yang berkembang di Nusantara yang akhirnya menjadi bahasa persatuan yang diplopori para pujangga dari Sumatera Utara,kata Maryanto.
Maryanto sangat berterimakasih atas kesediaan Bapak Wali Kota untuk kesedian Tebingtinggi untuk tanggal 27 Oktober 2020 nanti melakukan 'Gelar Wicara' secara nasional bersama Presiden. " Thema kegiatan nanti adalah Menjalin Indonesia dari Provinsi Sumatera Utara melalui Titik Nol Barus," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020