Mahalnya tarif swab COVID-19 membuat para pedagang yang hendak menyeberang ke Gunugsitoli, Kepulauan Nias, batal berangkat Senin malam. Para pedagang ini pun meminta agar ada dispensasi rapid tes bukan hasil swab.

Demikian disampaikan perwakilan pedagang yang batal berangkat ke Pulau Nias, Tigor, kepada wartawan di Sibolga, Selasa (22/9/2020).

“Semalam kami tak jadi menyeberang ke Nias gara-gara tidak ada suket swab. Sementara untuk tes swab harganya Rp2 jutaan, jelas kami tidak sanggup,” keluh Tigor. Dan untuk menyiasatinya, mobil yang mengangkut barang-barang dagangan tetap bisa berangkat ke Nias sementara orangnya tinggal di Sibolga.

Baca juga: 52 personel Polres Tapteng diswab massal

“Jadi kita minta langganan kita yang di Nias mengambil dagangan kita itu ke kapal, lalu mengembalikan mobilnya lagi nanti,” kata Tigor, seraya berharap agar permohonan mereka bisa dikabulkan dengan menggunakan hasil rapid tes bukan hasil swab karena terkait mahalnya biasa swab.

Untuk diketahui, dalam upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Kepulauan Nias, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan pengetatan protokol kesehatan. Bagi orang yang mau masuk ke Nias diwajibkan membawa hasil tes swab bebas COVID-19 dan harus menjalani isolasi setelah tiba di Nias.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020