Pemkot Gunungsitoli memberikan apresiasi atas pembangunan Stasiun Pengisian dan Pengantaran Bahan Bakar Elpiji (SPPBE) di wilayah Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, karena dinilai akan sangat membantu masyarakat.

"Kita apresiasi pembangunan SPPBE di Kota Gunungsitoli karena akan sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan elpiji," kata Wali Kota Gunungsitoli, Ir.Lakhomizaro Zebua di Gunungsitoli, Kamis.(10/9)

Ia mengatakan, pembangunan SPPBE merupakan satu hal yang samgat didamba-dambakan sebelumnya, karena sebelumnya saat konversi minyak tanah ke gas, masyarakat sangat kesulitan mendapatkan Liquifaid Petrocleum Gas (LPG).

Baca juga: PT Elnusa Petrofin resmikan pengoperasian SPPBE di Kota Gunungsitoli

Kesulitan tersebut secara perlahan mulai dapat teratasi, tetapi untuk mendapatkan LPG masyarakat harus membeli dengan harga Rp28 ribu sampai Rp 29 ribu pertabung, padahal di Sibolga harga LPG hanya Rp18 ribu.

"Karena SPPBE sebelumnya berada di luar Pulau Nias, harga LPG di Pulau Nias lebih mahal karena masyarakat dikenakan biaya angkut dari Sibolga ke Pulau Nias Rp8 ribu sampai Rp11 ribu," jelasnya.

Namun dengan penuh kesabaran, pihaknya menyurati pusat dan juga pernah membahas dengan DPRD setempat bagaimana meringankan beban masyarakat soal ongkos pengangkutan LPG.

Baca juga: KPU Gunungsitoli perpanjang masa pendaftaran calon kepala daerah

"Perjuangan yang dilakukan kurang lebih satu tahun akhirnya terjawab dengan dibangun dan dioperasikannya SPPBE di Kota Gunungsitoli," ujarnya.

Dimana dengan berdiri dan beroperasinya SPPBE di Kota Gunungsitoli harga LPG akan lebih murah karena tidak ada lagi ongkos angkut dari Sibolga ke Pulau Nias.

"Saya mewakili Kepala Daerah dan masyarakat se Kepulauan Nias mengucapkan terima kasih atas pembangunan SPPBE, karena pembangunannya sangat membantu masyarakat apalagi dalam menghadapi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini," katanya.

Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan pihaknya mengajak masyarakat menjaga dan mendukung Pertamina, dan dia berjanji Pemkot Gunungsitoli tidak akan mempersulit izin apabila ada pembangunan SPPBE mini.

Memang awalnya ada penolakan pembangunan SPPBE oleh masyarakat, namun setelah diberi pengertian pembangunan SPPBE berjalan dengan baik. 

Untuk diketahui, setelah pengoperasian SPPBE di Kota Gunungsitoli sejak 1 September 2020, harga LPG di Kota Gunungsitoli turun dari Rp28 ribu menjadi Rp19 ribu per tabung.

Pewarta: Irwanto

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020