Wali Kota Tebing Tinggi H.Umar Zunaidi Hasibuan berharap kepada masyarakat dari berbagai elemen untuk menjadi penyuluh dan saling mengingatkan agar selalu waspada terhadap penyebaran COVID-19 dengan senantiasa tetap patuh terhadap protokol kesehatan.
Hal ini disampaikan Wali Kota Tebing Tinggi pada kesempatan peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas tambahan sekolah MAN Tebing Tinggi hasil sumbangan Komite MAN, Selasa (21/7).
Ia mengatakan saat ini kita sedang diuji oleh Allah dengan pandemi COVID-19, termasuk di Tebing Tinggi.
Baca juga: Kesadaran pedagang dan konsumen mematuhi protokol kesehatan di pasar-pasar Tebing Tinggi masih rendah
Baca juga: Satu positif COVID-19 asal Tebing Tinggi meninggal dunia
Saat ini ada 14 orang yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Medan dan Tebing Tinggi, bahkan salah seorang warga positif meninggal dunia.
Kondisi ini memprihatinkan, apalagi dalam tempo 3 hari warga yang terpapar bertambah signifikan yang sebelumnya 2-3 orang.
"Siapa saja bisa terkena tak ada pengeculian. Ada karyawan BUMN Perbankan, pedagang, petugas medis ada pula aparat keamanan, semua bisa terpapar," katanya.
Untuk itu ia berharap protokol kesehatan harus tetap dilakukan dengan wajib menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan jadikanlah kebutuhan sehari-hari.
Pemerintah Kota Tebing Tinggi terus berupaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini dengan melakukan rapid test atau swab massal untuk mengetahui lebih dini, agar dapat segera melakukan pencegahannya.
"Rumah sakit khusus perawatan COVID-19 di Medan sudah pada penuh pasien dan di RSKP Tebing Tinggi saat ini ada 5 orang yang sedang menjalani perawatan. Tentunya kita berharap tidak ada lagi tambahannya kedepan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Hal ini disampaikan Wali Kota Tebing Tinggi pada kesempatan peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas tambahan sekolah MAN Tebing Tinggi hasil sumbangan Komite MAN, Selasa (21/7).
Ia mengatakan saat ini kita sedang diuji oleh Allah dengan pandemi COVID-19, termasuk di Tebing Tinggi.
Baca juga: Kesadaran pedagang dan konsumen mematuhi protokol kesehatan di pasar-pasar Tebing Tinggi masih rendah
Baca juga: Satu positif COVID-19 asal Tebing Tinggi meninggal dunia
Saat ini ada 14 orang yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Medan dan Tebing Tinggi, bahkan salah seorang warga positif meninggal dunia.
Kondisi ini memprihatinkan, apalagi dalam tempo 3 hari warga yang terpapar bertambah signifikan yang sebelumnya 2-3 orang.
"Siapa saja bisa terkena tak ada pengeculian. Ada karyawan BUMN Perbankan, pedagang, petugas medis ada pula aparat keamanan, semua bisa terpapar," katanya.
Untuk itu ia berharap protokol kesehatan harus tetap dilakukan dengan wajib menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan jadikanlah kebutuhan sehari-hari.
Pemerintah Kota Tebing Tinggi terus berupaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini dengan melakukan rapid test atau swab massal untuk mengetahui lebih dini, agar dapat segera melakukan pencegahannya.
"Rumah sakit khusus perawatan COVID-19 di Medan sudah pada penuh pasien dan di RSKP Tebing Tinggi saat ini ada 5 orang yang sedang menjalani perawatan. Tentunya kita berharap tidak ada lagi tambahannya kedepan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020