Nilai ekspor sektor industri Sumatera Utara selama Januari - Mei 2020 turun 3,58 persen dibanding periode sama 2019 atau hanya 2,771 miliar dolar AS.
"Nilai ekspor sektor industri selama Januari - Mei 2019 masih bisa sebesar 2,874 miliar dolar AS, sementara di periode sama 2020 senilai 2,771 miliar dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Jumat.
Penurunan ekspor sektor industri, katanya, adalah dampak pandemi COVID-19 yang terjadi secara global. Pandemi COVID-19 membuat volume ekspor terganggu karena permintaan melemah.
Baca juga: Nilai ekspor minyak nabati Sumut masih melemah9
Akibat permintaan melemah, harga jual berbagai hasil industri juga turun seperti karet dan barang dari karet serta lemak dan minyak hewan/nabati.
"Meski turun, tetapi sektor industri tetap memberi kontribusi terbesar dalam total nilai ekspor Sumut yang hingga Mei 2020 sebesar 3,032 miliar dolar AS," ujar Syech Suhaimi.
Menurut dia, selain sektor industri, sektor pertanian juga mengalami penurunan dengan jumlah lebih besar.
Baca juga: Nilai ekspor karet Sumut hingga Mei 2020 turun 11 persen
Nilai ekspor sektor pertanian turun menjadi 260,116 juta dolar AS dari 311,762 juta dolar AS di Januari - Mei 2019.
"Turunnya ekspor sektor industri dan pertanian membuat nilai ekspor secara total turun 4,85 persen dibandingkan periode sama tahun 2019 atau menjadi 3,032 miliar dolar AS, " ujarnya.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo, menyebutkan, penurunan nilai ekspor khususnya sektor industri harus disikapi pemerintah dengan meningkatkan industri produk jadi dengan pangsa pasar ke dalam negeri.
"Tidak bisa tergantung dengan ekspor terus yang rentan dengan banyak gangguan. Potensi pasar dalam negeri sendiri masih sangat besar," ujar Wahyu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Nilai ekspor sektor industri selama Januari - Mei 2019 masih bisa sebesar 2,874 miliar dolar AS, sementara di periode sama 2020 senilai 2,771 miliar dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Jumat.
Penurunan ekspor sektor industri, katanya, adalah dampak pandemi COVID-19 yang terjadi secara global. Pandemi COVID-19 membuat volume ekspor terganggu karena permintaan melemah.
Baca juga: Nilai ekspor minyak nabati Sumut masih melemah9
Akibat permintaan melemah, harga jual berbagai hasil industri juga turun seperti karet dan barang dari karet serta lemak dan minyak hewan/nabati.
"Meski turun, tetapi sektor industri tetap memberi kontribusi terbesar dalam total nilai ekspor Sumut yang hingga Mei 2020 sebesar 3,032 miliar dolar AS," ujar Syech Suhaimi.
Menurut dia, selain sektor industri, sektor pertanian juga mengalami penurunan dengan jumlah lebih besar.
Baca juga: Nilai ekspor karet Sumut hingga Mei 2020 turun 11 persen
Nilai ekspor sektor pertanian turun menjadi 260,116 juta dolar AS dari 311,762 juta dolar AS di Januari - Mei 2019.
"Turunnya ekspor sektor industri dan pertanian membuat nilai ekspor secara total turun 4,85 persen dibandingkan periode sama tahun 2019 atau menjadi 3,032 miliar dolar AS, " ujarnya.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo, menyebutkan, penurunan nilai ekspor khususnya sektor industri harus disikapi pemerintah dengan meningkatkan industri produk jadi dengan pangsa pasar ke dalam negeri.
"Tidak bisa tergantung dengan ekspor terus yang rentan dengan banyak gangguan. Potensi pasar dalam negeri sendiri masih sangat besar," ujar Wahyu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020