Nilai ekspor karet dan barang dari karet Sumatera Utara periode Januari - Mei 2020 turun 11,1 persen dibanding periode sama 2019 atau menjadi 404,880 juta dolar AS dampak pandemi COVID-19.

"Periode Januari - Mei 2019, nilai ekspor karet dan barang dari karet itu masih bisa 455,477 juta dolar AS dan di 2020 ada penurunan 11,1 persen, " ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Kamis.

Menurut dia, penurunan nilai ekspor karet dan barang dari karet itu semakin didorong dampak pandemi COVID-19 secara global.

Baca juga: Ekspor Sumut 2020 diprediksi jauh di bawah realisasi 2019

Pandemi COVID-19 membuat ekspor tertunda bahkan batal serta harga juga tertekan karena permintaan melemah.

Meski turun, tetapi golongan barang itu tetap menjadi terbesar kedua atau 13, 35 persen dalam memberi kontribusi pada devisa ekspor Sumut yang mencapai 3,032 miliar dolar AS hingga Mei 2020.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, mengakui, volume ekspor karet Sumut periode Januari - Mei 2020 turun 18,3 persen dibandingkan periode sama 2019.

Baca juga: Permintaan karet Sumut dari Jepang dan RRT naik pada awal normal baru

Pada Januari - Mei 2020, volume ekspor karet 142.4l3 ton dari periode sama 2019 yang sudah 174.345 ton.

Penurunan ekspor karet, katanya, terjadi sejak April dampak pandemi COVID-19 yang melanda secara global.

Pada April 2020, volume ekspor tinggal sebanyak 24.692 ton dibandingkan April 2019 yang sudah 37.211 ton.

Ekspor pada Mei juga 2020 tinggal 14.975 ton dari 38.015 ton.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020