Penyaluran BST tahap dua  kepada warga Kabupaten Sergei di Kantor Pos Tebing Tinggi, Senin (8/6) nyaris ricuh antara seorang kepala desa dengan petugas kantor pos. 

Kericuhan nyaris terjadi berawal dari salah seorang kepala desa protes kepada petugas kantor pos karena antrean yang tidak bergiliran.

Baca juga: Enam Anggota Komisi I DPRD Tebing Tinggi sepakat ganti ketua

Baca juga: Wali Kota sampaikan Ranperda pengantar Pertanggungjawaban APBD 2019

Kades Penggalian Kecamatan Tebing Syahbandar Syaiful Amri Damanik, mengaku kecewa atas sistem antrean yang dilakukan petugas kantor pos kepada warganya

"Awalnya cara memanggil dimulai dari nama sesuai abjad "A" sampai "Z" ikuti peraturan. Namun ada lompat ke huruf "W" dan saya kira hanya satu orang, ternyata banyak nama yang berawalan "S" terlompati," katanya. 

Kemudian BST  tahap pertama yang belum diambil warga dan ditahap kedua ini seharusnya dobel diterima, namun petugas bilang "nanti". Kenapa harus nanti, Kades heran

Kalau seperti ini caranya saya tidak terima, kalau peraturan ditegakkan kita sama-sama menjalankan disiplin tegas Amri Damanik

Adu mulut antara kades dengan petugas kantor pos tidak berlangsung lama karena masing-masing pihak langsung melanjutkan tugasnya masing-masing. 

Kepala Cabang Kantor Pos Tebing Tinggi, saat ingin dijumpai menurut salah seorang staf Kantor Pos mengatakan yang bersangkutan sedang tidak berada di kantor.

Pewarta: Dhani Elison

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020