Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan membuat pupuk organik cair dari urine Kelinci untuk membantu petani terdampak wabah corona virus atau COVID-19.

"Ternyata air seni hewan suka makan wortel ini cukup bagus dijadikan pupuk untuk semua jenis tanaman," kata Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini di Medan, Kamis (14/5).

Mahasiswa yang membuat pupuk dari urine kelinci itu bernama Yan Patar Pandiangan, mahasiswa semester VI Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan berasal dari Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Baca juga: Aquaponic 3M solusi ringankan beban di tengah COVID-19

Baca juga: Polbangtan Medan bantu Kementan penuhi kebutuhan jagung pipil masyarakat

Baca juga: Ciptakan petani milenial, BPPSDMP dorong Polbangtan Medan kembangkan Hidroponik Modern

"Dorongan Yon Patar membuat pupuk organik cair dari urine 20 ekor kelinci peliharannya setelah masa pembelajaran di rumah masing-masing akibat COVID-19, melihat banyak petani bergantung pupuk kimia sintesis di Desa Sinaga Uruk Pandiangan, Kecamatan Nainggolan," katanya.

Petani tidak menyadari efek jangka panjang pemakaian pupuk kimia sintesis dapat merusak tanah dan tanaman. Sementara kandungan N, P, K, dalam urine kelinci cukup tinggi dan sangat bagus untuk memupuk tanaman agar tumbuh subur

"Pupuk organik yang dia (Yan Patar) hasilkan di bagikan gratis ke masyarakat, dengan harapan dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian warganya. Bahkan sudah ada 5 petani mandiri dan 1 kelompok tani menggunakannya," ungkapnya.

Kegiatan ini juga tidak lepas penerapan proses pembelajaran yang ditekankan Kementerian Pertanian kepada Polbangtan Medan, untuk menurunkan mahasiswanya turun ke lapangan mendampingi petani dan penyuluh membantu meningkatkan produksi pangan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, telah mengarahkan, tujuh Polbangtan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia untuk menurunkan mahasiswanya mendampingi petani.

“Melalui pendampingan mahasiswa Polbangtan dan PEPI selama penyebaran wabah COVID-19, dapat turut membantu petani agar stok pangan bisa terus digenjot dan stok pangan semakin aman,” kata Dedi dalam satu kesempatan.

Sekedar berbagi, pupuk cair dari urine kelinci ini dihasilkan dari fermentasi urin kelinci, Em 4 dan Molase. Dalam sehari urin kelinci bisa terkumpul 3 liter lebih. Durasi proses fermentasi disesuaikan dengan jumlah urine yang akan diolah.

"Mengakali bau tak sedap, biasanya ditambahkan potongan jahe dan kunyit. Setelah melalui fermentasi 10 hari, pupuk urin kelinci sudah siap digunakan. Pupuk cair urine kelinci ini praktis untuk digunakan. Selain itu, pupuk cair urine kelinci mengandung banyak nutrisi yang baik untuk pertumbuhan dan bisa melawan bakteri pembusuk pada tanaman," Yon Patar menimpali.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020