Dalam mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan), Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) saat ini telah memfasilitasi Polbangtan Medan untuk mengembangkan Hidroponik Modern.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menuturkan akan terus mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia.

Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini, Kamis (7/5), mengatakan Kementan telah bersinergi dengan Politeknik Pembanguan Pertanian (Polbangtan) yang ada di Indonesia untuk melahirkan 2,5 juta pengusaha milenial sektor pertanian.


Baca juga: Kementan berhasil pacu mahasiswa Polbangtan Medan tanam rempah dihalaman rumahnya

Baca juga: Jalankan arahan BPPSDM, Polbangtan Medan kembangkan tananam rempah

"Karenanya, Polbangtan menyiapkan alumninya sebagai sumber daya manusia yang handal dan kompetitif untuk dicetak menjadi petani milenial yang berjiwa pengusaha atau Job Creator," katanya.

Diketahui, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menargetkan hadirnya jutaan pengusaha milenial di sektor pertanian bakal berdampak positif terhadap perekonomian nasional. Pertanian yang dibutuhkan saat ini adalah pertanian yang efektif, efisien dan transparan. Menurut Mentan hal ini bisa dilakukan melalui petani millenial yang modern.

Untuk pembangunan Hidroponik ini sudah dimulai sejak bulan April 2020. Hidroponik dirancang dengan menggunakan media tanam rockwol dan hidroton yang terdiri dari 2000 lubang tanam serta menggunakan Nutrisi AB Mix.

Metode hidroponik yang diterapkan yaitu metode Water Culture System (sistem kultur air statis dengan menggenangi tanaman dengan air bercampur larutan nutrisi atau sering disebut rakit apung), metode NFT Sistem (Nutrient Film Technique/ membagikan air nutrisi pada tanaman melalui aliran air yang tipis), dan metode Drip System (sistem tetes dengan meneteskan larutan nutrisi secara terus menerus ke dalam media tanam melalui pipa atau selang).

"Perbedaan mendasar antara hidroponik dengan sistem tanam konvensional adalah tempat tanamnya dimana hidroponik tidak ditanam ditanah melainkan menggunakan media inert, seperti: arang sekam, serbuk kayu,kerikil, pasir, dll," jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, Hidroponik dilakukan dengan menggunakan wadah tanam seperti: ember, polybag, gelas plastik dan untuk kasus lain dapat menggunakan hidroponik kik yang ada di pasaran atau pun rakitan sendiri.

"Sistem hidroponik sering diidentikkan dengan budidaya di dalam greenhouse/rumah kaca. Dalam skala besar/komersial biasanya budidaya hidroponik dilakukan di dalam greenhouse, hal ini bertujuan untuk memudahkan perawatan dan pengontrolan iklim mikro didalam greenhouse, serta melindungi dari terpaan hujan/angin dan masuknya hama dari luar," ujarnya.

Menurut Yuliana, bercocok tanam tidak harus di perkebunan dengan lahan yang luas. Melalui konsep urban farming dengan lahan sempit pun siapa saja bisa membudidayakan tanaman, yang paling populer dengan hidroponik dengan opsi tanaman yang cukup beragam, mulai dari sayuran sampai buah-buahan.

“Seperti Hidroponik yang kita letakkan di greenhouse Jurusan Pertanian Polbangtan Medan dan akan dikelola oleh koordinator lapangan, PLP dan staff lapangan jurusan pertanian Polbangtan Medan,” katanya.
 
Lokasi Hidroponik Polbangtan Medan (ANTARA/HO-Polbangtan Mdn)


Keuntungan Hidropinik

Yuliana Kansrini mengungkapkan alasan memilih hidroponik modern adalah karena keutamaan yang dimilikinya dibandingkan dengan sistem konvensional. Beberapa keuntungan dengan menerapkan sistem hidroponik sebagai berikut :

1.Dapat dilakukan pada lahan dengan tanah yang kurang bahkan tidak produktif sekalipun, karena media tumbuh tanaman tidak menggunakan tanah; 2.Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida yang merusak tanah; 3.Dapat menghemat pemakaian pupuk.

Kemudian 4.Tidak memerlukan banyak tenaga kerja; 5.Lebih hemat air karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari; 6.Tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat; 7.Kebersihan lebih mudah dijaga dan terhindar dari penyakit yang berasaldari tanah.

Lalu 8.Budidaya tanaman dapat dilakukan tanpa tergantung kepada musim; 9.Larutan nutrisi tanaman dapat dipasok sesuai dengan tingkat kebutuhan tanaman; 10.Serangan hama dan penyakit cenderung jarang dan lebih mudahdikendalikan; 11.Jika dilakukan dengan benar dapat mengasilkan panen yang lebih berkualitas dengan kuantitas yang lebih tinggi; 12.Dapat mengatur waktu tanam dan jadwal panen sesuai dengan kebutuhan pasar atau permintaan konsumen.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020