Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, menyampaikan bahwa saat ini tiga vaksin untuk COVID-19 tengah memasuki tahapan uji klinis, dan salah satunya telah mulai uji klinis fase kedua, yakni vaksin vektor adenovirus.
Vaksin vektor adenovirus itu dikembangkan oleh tim akademisi Chen Wei, kata Dubes Xiao Qian dalam konferensi pers Kedubes China yang digelar secara virtual di Jakarta, Selasa.
“Pada awal pandemi COVID-19, China sudah menempatkan pengembangan vaksin sebagai salah satu tugas utama, dan menetapkan lima rute teknis (vaksin tidak aktif, vaksin asam nukleat, vaksin protein rekombinan, vaksin vektor adenovirus, dan vaksin menggunakan virus influenza yang dilemahkan sebagai vektor),” ujar dia.
Baca juga: Ajudan Wagub Sumut yang sudah sembuh kembali positif COVID-19
Baca juga: Lima mahasiswa Indonesia di Moskow terinfeksi COVID-19
Tiga dari lima rute teknis vaksin tersebut telah memasuki tahap uji klinis, dan salah satunya -- yakni vaksin vektor adenovirus -- telah memasuki uji klinis fase kedua. Rute lainnya pun dipercepat.
“Pengembangan vaksin merupakan proyek sistematis. China sedang bekerjasama dengan Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan negara-negara lain. Semoga penelitian dan pengembangan vaksin berhasil,” ucap Dubes Xiao.
Dia mengatakan faktor keamanan tetap menjadi prioritas meski tugas pengembangan vaksin begitu mendesak, mengingat vaksin adalah produk khusus yang digunakan oleh mereka yang sehat.
Baca juga: PM Australia : Kemungkinan besar corona bersumber dari pasar China
Dia juga menyampaikan bahwa China akan terus mengikuti hukum terkait dan secara ilmiah untuk standar memajukan pengembangan vaksin sesuai persyaratan teknis.
Negeri tirai bambu itu pun membuka kerja sama dengan negara-negara lain dalam penelitian dan pengembangan vaksin. Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa G20, Presiden Xi Jinping menyatakan China bersedia mengembangkan obat-obatan dan vaksin bersama negara lain.
Sementara itu, pada KTT Luar Biasa ASEAN Plus Three Melawan COVID-19, Perdana Menteri Li Keqiang mengimbau agar negara-negara berbagi data dan informasi penelitian ilmiah, serta aktif dalam bekerja sama untuk pengembangan obat-obatan dan vaksin.
“China bersedia berkomunikasi dengan Indonesia dalam mengembangkan vaksin bersama,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020