Badan Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian melalui program Kostratani mengajak petani melalui kelompok-kelompok tani mengembangkan tanaman bawang merah di wilayah Sumatera Utara.

Gunanya, mengantisipasi fluktuasi harga di pasaran dan masuknya bawang impor dari negara lain disamping untuk menjaga bawang merah tetap tersedia.Meskipun masih dalam situasi mengkhawatirkan akibat pandemi COVID-19 tidak menyurutkan semangat petani dan penyuluh aktif menanam bawang merah di Sumut.

Seperti tanam bawang merah serentak dilakukan di Kecamatan Arse dan Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (21/4). Total seluas 2,25 Hektar (Ha) ditanami bawang merah oleh Kelompok Tani Sabar Subur Serasi (3S).

Baca juga: Buktikan pertanian tidak berhenti, Kementan kawal petani tanam padi di Sumut

Baca juga: Ini arahan BPPSDMP yang dijalankan Polbangtan Medan dukung Kostratani ditengah COVID-19

Dengan rincian lokasi penanaman bawang merah yaitu 0,25 ha di Desa Nanggar Jati, di Desa Sialagundi (0,50 ha), di Desa Pahae Aek Sagala (0,25 ha), di Desa Janji Mauli (0,25 ha), di Desa Padang Bujur (0,25 ha), di Desa Situmba dan di Desa Sibadoar masing-masing 0,25 Ha.

Di tempat terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi mengapresiasi peran petani dan penyuluh yang tetap aktif menyediakan pangan di tengah pandemi COVID-19.

"Saya apresiasi, mereka tetap aktif dengan memperhatikan protokol kesehatan. Tugas pertanian di saat pandemi COVID-19 harus lebih giat lagi dan tetap produktif," ujar Dedi, dikutip keterangan tertulis.

Penyuluh pertanian Tapanuli Selatan Herlina Simbolon, mengatakan potensi pertanaman bawang merah di Sumut masih tinggi.

"Bahkan di Tapanuli Selatan seperti ini sudah bisa dikembangkan. Mengingat di dataran tinggi Tapanuli Selatan sangat mendukung untuk kembangkan tanaman bawang merah . Hanya saja memang harus pintar untuk memilih benih dan varietas apa saja yang cocok agar jangan sampai gagal panen," katanya.

“Kami juga pastikan, proses tanam berlangsung aman sesuai protokol kesehatan yang berlaku di tengah wabah COVID-19. Kami pun memberi bimbingan kepada petani tata cara tanam bawang merah yang sesuai dengan protokol pengamanan COVID-19. Seperti anjuran untuk menggunakan masker/penutup wajah, menjaga jarak aman minimal satu meter, saat melakukan aktifitas tanam, dan senantiasa mencuci tangan dengan sabun setiap selesai melaksanakan aktivitas," tambahnya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini, mengatakan tidak menutup kemungkinan penanaman bawang ini juga dapat menyebar keseluruh wilayah Sumut, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memenuhi program Kementan dalam menyediakan 11 Komoditas pangan salah satunya yaitu bawang merah.

"Ini merupakan suatu gerakan yang sangat besar sekali manfaatnya bagi Provinsi Sumatera Utara terhtama pada situasi pandemi Covid-19 ini. Dari ini diharapkan kedepannya dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020