M (20) warga Kelurahan Ilir, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara yang dikabarkan terpapar Corona Virus Desiase (COVID 19) menjalani pemeriksaan oleh Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli.
"Tadi pagi sekitar pukul 08.40 WIB telah dilakukan rapid test oleh Dinas Kesehatan dan hasilnya negatif," terang Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kota Gunungsitoli Onahia Taumbanua, Sabtu.
Baca juga: Banyak protes, penutupan dua jalan utama di Gunungsitoli dibatalkan
Baca juga: Ketersediaan APD di RSU Gunungsitoli minim
Namun menurut Kadis Kominfo Kota Gunungsitoli M diharapkan tetap melakukan isolasi mandiri dan tidak menjual atau membuka kedai kopi miliknya untuk sementara waktu.
"Menunggu pelaksanaan rapid test yang kedua kepada M tujuh hari kemudian, kita harapkan M melakukan isolasi mandiri dan tidak membuka kedai kopi miliknya," ucapnya.
Sebelumnya Lurah Ilir Ahmad Irfan Zebua juga membenarkan jika warganya yang diduga terpapar COVID-19 telah diperiksa oleh petugas dari Dinas Kesehatan.
"Pihak Dinas Kesehatan sudah datang dan memeriksa M tadi pukul 09.40 WIB dan hasil rapid test negatif," jelasnya.
AD abang kandung M yang ditemui dikediamannya berharap setelah pemeriksaan terhadap adiknya dan hasilnya negatif, stigma buruk terhadap adiknya dihapus.
"Kami keluarga berharap stigma buruk terhadap adik saya dihapus setelah hasil tes oleh Dinas Kesehatan negatif," harapnya.
Untuk diketahui, M diduga terpapar COVID- 19 karena baru kembali berkunjung ke rumah pamannya yang berada di Medan, Sumatera Utara.
Dimana sebelum kembali ke Gunungsitoli, paman M telah meninggal dunia.akibat terpapar COVID -19.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Tadi pagi sekitar pukul 08.40 WIB telah dilakukan rapid test oleh Dinas Kesehatan dan hasilnya negatif," terang Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kota Gunungsitoli Onahia Taumbanua, Sabtu.
Baca juga: Banyak protes, penutupan dua jalan utama di Gunungsitoli dibatalkan
Baca juga: Ketersediaan APD di RSU Gunungsitoli minim
Namun menurut Kadis Kominfo Kota Gunungsitoli M diharapkan tetap melakukan isolasi mandiri dan tidak menjual atau membuka kedai kopi miliknya untuk sementara waktu.
"Menunggu pelaksanaan rapid test yang kedua kepada M tujuh hari kemudian, kita harapkan M melakukan isolasi mandiri dan tidak membuka kedai kopi miliknya," ucapnya.
Sebelumnya Lurah Ilir Ahmad Irfan Zebua juga membenarkan jika warganya yang diduga terpapar COVID-19 telah diperiksa oleh petugas dari Dinas Kesehatan.
"Pihak Dinas Kesehatan sudah datang dan memeriksa M tadi pukul 09.40 WIB dan hasil rapid test negatif," jelasnya.
AD abang kandung M yang ditemui dikediamannya berharap setelah pemeriksaan terhadap adiknya dan hasilnya negatif, stigma buruk terhadap adiknya dihapus.
"Kami keluarga berharap stigma buruk terhadap adik saya dihapus setelah hasil tes oleh Dinas Kesehatan negatif," harapnya.
Untuk diketahui, M diduga terpapar COVID- 19 karena baru kembali berkunjung ke rumah pamannya yang berada di Medan, Sumatera Utara.
Dimana sebelum kembali ke Gunungsitoli, paman M telah meninggal dunia.akibat terpapar COVID -19.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020