Alat pelindung diri yang dimiliki Rumah Sakit Umum Gunungsitoli, Sumatera Utara, hingga saat ini sangat minim, padahal itu sangat dibutuhkan dalam upaya mencegah tenaga medis terpapar virus corona saat mengani pasien.

"Jika ada pasien yang positif COVID-19, penggunaan APD yang berjumlah 175 set bantuan dari provinsi 125 set dan beli sendiri 50 set hanya bisa bertahan selama 6 hari," kata Direktur RSU Gunungsitoli Dr.Julianus Dawolo, di Gunungsitoli, Kamis.

Baca juga: Oknum kepala desa di Nias dan anaknya jadi tersangka pembunuhan

Baca juga: Pemkot Gunungsitoli gelontorkan Rp1 miliar tangani COVID-19

Dia berharap seluruh kepala daerah yang ada di Kepulauan Nias dapat berperan serta mau ikut membantu RSU Gunungsitoli dengan menyumbang APD karena memang sangat dibutuhkan.

"Peran serta para kepala daerah se Kepulauan Nias sangat kita harapkan dengan membantu RSU Gunungsitoli menyumbang paling tidak minimal 100 APD per kepala daerah," harapnya.

Ia juga menyampaikan pihaknya nanti tidak mau disalahkan jika kurang penanganan kepada pasien positif COVID-19 akibat kekurangan APD dan mereka lebih mengutamakan keselamatan tenaga medis.

"Contoh saja saat ini, stok masker yang ada di RSU Gunungsitoli sudah mulai habis, untuk pelaksanaan operasi kepada pasien saja, kami sudah sangat kewalahan," ungkapnya.

Mengenai ruang isolasi, dia mengungkapkan jika sebagai rumah sakit rujukan di Kepulauan Nias, RSU Gunungsitoli sudah menyiapkan 2 ruang isolasi dengan kapasitas 12 bad.

"Apabila pasien positif Covid 19 membludak kelak, maka ruang isolasi akan kita tambah di lantai III sebanyak 12 ruangan dengan kapasitas 60 tempat tidur," ujarnya.

Pewarta: Irwanto

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020