Pemerintah Kota Tebing Tinggi melakukan sosialisasi pengisian form pemetaan wilayah rawan pandemi COVID-19 kepada camat dan lurah di daerah itu.

Sosialisasi dihadiri Wali Kota Tebing Tinggi, H. Umar Zunaidi Hasibuan,, Wakapolres  Dandim 0204/DS, Danramil 13 TT, Pimpinan OPD, Camat dan Lurah Se-Kota Tebing Tinggi.

Baca juga: Tebing Tinggi siapkan TC Sosial tempat karantina untuk ODP

Baca juga: Pengguna medsos diminta tidak membuat berita menyeramkan terkait COVID-19

Wali kota memerintahkan agar petugas terus melakukan pendataan terhadap warganya masing-masing dan apabila ada yang terkena dampak virus COVID-19 secepatnya dilaporkan kepada petugas yang sudah ada.

Kepada camat dan lurah agar tetap berhati-hati di lingkungannya masing-masing dengan adanya istilah OTG (Orang Tanpa Gejala) yang bisa juga membawa virus COvID-19.

Disampaikan informasi tiga pasien bestatus PDP asal Tebing Tinggi yang  sudah dirawat di Rumah Sakit G. L. Tobing dan sudah keluar hasilnya dua orang di nyatakan negatif

"Ini juga tetap kita pantau dan akan dilakukan test rapid untuk mengetahui hasilnya dan warga yang keluar dari rumah sakit tetap dipantau selama 14  hari di isolasi di rumahnya, " katanya.

Wali kota memberitahukan bahwa Pemkot Tebing Tinggi  membagikan paket sembako oleh Bank BRI dengan nilai Rp200.000. Paket tersebut dibelanjakan di E-Warung yang sudah tersedia di kelurahan masing-masing.

Pemkot Tebing Tinggi juga membagikan sembako kepada warga kurang mampu akibat dari dampak dari COViD- 19 seperti tukang becak, pedagang asongan, supir angkot, tukang parkir.

 "Saat mendekati bulan puasa  dilakukan pembagian sembako, Vitamin C, masker kepada keluarga untuk di konsumsi dan bukan diperjualbelikan."ujarnya
 

Pewarta: Dhani Elison

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020