Seorang pastor mulai menerima pengakuan dosa para jemaat lewat layanan "drive in" yang tersedia di halaman gereja, di ibu kota Polandia, Warsawa, jelang peringatan Hari Raya Paskah, di tengah pandemi COVID-19.
Romo Mateusz Kielarski yang duduk di sebuah kursi dan mengenakan masker bedah, mendengarkan pengakuan dosa para jemaat dan mendoakan mereka agar mendapat pengampunan. Selama proses itu berlangsung, para jemaat tetap berada dalam mobil.
Baca juga: Update COVID-19: Positif 2.956 kasus, pasien sembuh 222 orang
Baca juga: ASN nekat mudik terancam sanksi disiplin
"Dari dalam mobilnya yang aman, mereka dapat merawat jiwanya selagi melindungi tubuh dari virus di tengah pandemi ini," kata Romo Kielarski.
Ribuan penganut Katolik Roma di seluruh dunia akan memperingati Hari Raya Paskah pada Jumat minggu ini. Paskah merupakan salah satu hari raya yang penting dalam Kalendar Kristiani. Perayaan itu akan diperingati di tengah aturan pembatasan pertemuan yang ketat oleh pemerintah demi menekan penularan virus.
Di Polandia, salah satu negara di Eropa yang cukup religius, perkumpulan orang dibatasi tidak boleh melebihi dua orang. Sementara itu, hanya lima orang yang diperkenankan mengikuti misa di satu tempat dan waktu yang sama.
Sekolah, restoran, dan sebagian besar pertokoan tutup mengikuti aturan ketat pemerintah yang ingin menekan penyebaran virus. COVID-19 yang disebabkan jenis baru virus corona (SARS-CoV-2) telah menewaskan lebih dari 100 orang di Polandia.
Kielarski mengatakan meskipun pengakuan dosa itu dilakukan di ruangan terbuka, suasananya masih terasa intim.
"(Proses) itu dapat dilakukan dengan tertutup, ada cukup banyak jarak," ujar dia.
Sejumlah gereja di Polandia membuka layanan sampai malam hari demi memenuhi kebutuhan pengakuan dosa para jemaat jelang Hari Raya Paskah.
Solusi "pengakuan dosa dari dalam mobil", jika berhasil dilakukan tahun ini, kemungkinan akan diterapkan kembali, kata Tadeusz Aleksandrowicz, seorang imam paroki di Temple of Divine Providence, salah satu gereja terbesar di Warsawa, tempat Romo Kielarski bertugas.
Sementara itu, bagi Szymon, warga Polandia berusia 23 tahun asal Warsawa, opsi pengakuan dosa seperti itu dapat diterima.
"Prosesnya kurang lebih seperti layanan pesan lewat kendaraan di McDonalds', tetapi bukan itu yang saya pikirkan saat menyampaikan pengakuan dosa," kata dia.
"Saat ini yang penting, bukan persoalan tempatnya, (pengakuan dosa) dapat dilakukan di gereja, di alam terbuka, atau di dalam mobil," tambah dia.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Romo Mateusz Kielarski yang duduk di sebuah kursi dan mengenakan masker bedah, mendengarkan pengakuan dosa para jemaat dan mendoakan mereka agar mendapat pengampunan. Selama proses itu berlangsung, para jemaat tetap berada dalam mobil.
Baca juga: Update COVID-19: Positif 2.956 kasus, pasien sembuh 222 orang
Baca juga: ASN nekat mudik terancam sanksi disiplin
"Dari dalam mobilnya yang aman, mereka dapat merawat jiwanya selagi melindungi tubuh dari virus di tengah pandemi ini," kata Romo Kielarski.
Ribuan penganut Katolik Roma di seluruh dunia akan memperingati Hari Raya Paskah pada Jumat minggu ini. Paskah merupakan salah satu hari raya yang penting dalam Kalendar Kristiani. Perayaan itu akan diperingati di tengah aturan pembatasan pertemuan yang ketat oleh pemerintah demi menekan penularan virus.
Di Polandia, salah satu negara di Eropa yang cukup religius, perkumpulan orang dibatasi tidak boleh melebihi dua orang. Sementara itu, hanya lima orang yang diperkenankan mengikuti misa di satu tempat dan waktu yang sama.
Sekolah, restoran, dan sebagian besar pertokoan tutup mengikuti aturan ketat pemerintah yang ingin menekan penyebaran virus. COVID-19 yang disebabkan jenis baru virus corona (SARS-CoV-2) telah menewaskan lebih dari 100 orang di Polandia.
Kielarski mengatakan meskipun pengakuan dosa itu dilakukan di ruangan terbuka, suasananya masih terasa intim.
"(Proses) itu dapat dilakukan dengan tertutup, ada cukup banyak jarak," ujar dia.
Sejumlah gereja di Polandia membuka layanan sampai malam hari demi memenuhi kebutuhan pengakuan dosa para jemaat jelang Hari Raya Paskah.
Solusi "pengakuan dosa dari dalam mobil", jika berhasil dilakukan tahun ini, kemungkinan akan diterapkan kembali, kata Tadeusz Aleksandrowicz, seorang imam paroki di Temple of Divine Providence, salah satu gereja terbesar di Warsawa, tempat Romo Kielarski bertugas.
Sementara itu, bagi Szymon, warga Polandia berusia 23 tahun asal Warsawa, opsi pengakuan dosa seperti itu dapat diterima.
"Prosesnya kurang lebih seperti layanan pesan lewat kendaraan di McDonalds', tetapi bukan itu yang saya pikirkan saat menyampaikan pengakuan dosa," kata dia.
"Saat ini yang penting, bukan persoalan tempatnya, (pengakuan dosa) dapat dilakukan di gereja, di alam terbuka, atau di dalam mobil," tambah dia.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020