Manajemen Polbangtan Medan intens memantau kesehatan seluruh mahasiswanya yang mengikuti proses perkulihaan di rumah secara online melalui "Geogle Form".
"Selama aturan physical distancing atau menjaga jarak fisik membatasi ruang gerak, interaksi dan kerumunan, kita aktif melakukan pemantauan," kata Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini yang menghubungi, Jumat (3/4).
Polbangtan Medan sendiri melalaui surat edarannya telah memperpanjang masa perkuliahan lewat daring atau online mulai dari 1 April hingga 31 Mei 2020.
Baca juga: Akibat COVID-19, dosen Polbangtan Medan seminar proposal penelitian secara online
Dengan penggunaan "Google form" cukup mendukung surveilans kesehatan yang dilakukan, disamping pengumpulan dan analisis data seluruh civitas akademika Polbangtan Medan.
"Soalnya, tidak mungkin kita lakukan survey manual untuk cek kondisi kesehatan mahasiswa saat ini secara langsung mengingat posisi seluruh mahasiswa Polbangtan Medan sedang 'stay at home"," ujarnya.
Polbangtan Medan menilai mahasiswa adalah aset pertanian milenial di masa depan. "Makanya, kami harus betul-betul menjaga mereka dengan terus memantau dan terus memberi dukungan kesehatan walaupun dalam situasi distance," katanya.
Baca juga: Proses pembelajaran Polbangtan Medan melalui online masih berlanjut
"Jika hasil pemantauan menunjukkan adanya gejala-gejala klinis yang mencurigakan (demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan atau sesak nafas), maka kami akan membantu mengingatkan mereka untuk segera melapor ke tim kesehatan atau rumah sakit didaerah mereka masing-masing untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Berdasarkan data diperoleh Polbangtan Medan dari "Google Form" mencatat hasil survey tanggal 2 April 2020, dari total 147 mahasiswa prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi dan Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan sejauh ini terpantau 95,9% dalam keadaan sehat, 4,1% dalam kondisi kurang sehat.
"Dari 4,1% flu/pilek, 2,7% mengalami batuk, 2 % demam, 0,7% sesak nafas. Sebanyak 16,3 % sudah berobat dan 8,2 % dalam perawatan," kata Ketua Jurusan Perkebunan Iman Arman.
Sementara laporan Ketua Jurusan Pertanian, Tience Pakpahan, dalam laporan pemantauannya, disebutkan dari total 135 mahasiswa prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, sejauh ini 97,8% dalam keadaan sehat, 2,2% dengan kondisi flu/pilek, 0,7% mengalami batuk, 2 % demam, tidak ada yang mengalami sesak nafas.
"Sebanyak 17 % sudah berobat dan 9,6 % dalam perawatan," katanya menambahkan.
Lebih Yuliana Kansrini menyatakan, pemanfaatan "Google Form" untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan perkuliahan secara online per setiap Jurusan akan dilakukan sampai kondisi negara Indonesia benar-benar sudah kondusif.
"Google Form merupakan fitur gratis dari Google Docs untuk membuat pertanyaan berupa kuisioner ataupun fomulir secara online melalui Google. Kehadiran teknologi yang semakin canggih memang sangat memudahkan hidup semua orang , termasuk dalam kehidupan civitas akademika Polbangtan Medan," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Selama aturan physical distancing atau menjaga jarak fisik membatasi ruang gerak, interaksi dan kerumunan, kita aktif melakukan pemantauan," kata Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini yang menghubungi, Jumat (3/4).
Polbangtan Medan sendiri melalaui surat edarannya telah memperpanjang masa perkuliahan lewat daring atau online mulai dari 1 April hingga 31 Mei 2020.
Baca juga: Akibat COVID-19, dosen Polbangtan Medan seminar proposal penelitian secara online
Dengan penggunaan "Google form" cukup mendukung surveilans kesehatan yang dilakukan, disamping pengumpulan dan analisis data seluruh civitas akademika Polbangtan Medan.
"Soalnya, tidak mungkin kita lakukan survey manual untuk cek kondisi kesehatan mahasiswa saat ini secara langsung mengingat posisi seluruh mahasiswa Polbangtan Medan sedang 'stay at home"," ujarnya.
Polbangtan Medan menilai mahasiswa adalah aset pertanian milenial di masa depan. "Makanya, kami harus betul-betul menjaga mereka dengan terus memantau dan terus memberi dukungan kesehatan walaupun dalam situasi distance," katanya.
Baca juga: Proses pembelajaran Polbangtan Medan melalui online masih berlanjut
"Jika hasil pemantauan menunjukkan adanya gejala-gejala klinis yang mencurigakan (demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan atau sesak nafas), maka kami akan membantu mengingatkan mereka untuk segera melapor ke tim kesehatan atau rumah sakit didaerah mereka masing-masing untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Berdasarkan data diperoleh Polbangtan Medan dari "Google Form" mencatat hasil survey tanggal 2 April 2020, dari total 147 mahasiswa prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi dan Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan sejauh ini terpantau 95,9% dalam keadaan sehat, 4,1% dalam kondisi kurang sehat.
"Dari 4,1% flu/pilek, 2,7% mengalami batuk, 2 % demam, 0,7% sesak nafas. Sebanyak 16,3 % sudah berobat dan 8,2 % dalam perawatan," kata Ketua Jurusan Perkebunan Iman Arman.
Sementara laporan Ketua Jurusan Pertanian, Tience Pakpahan, dalam laporan pemantauannya, disebutkan dari total 135 mahasiswa prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, sejauh ini 97,8% dalam keadaan sehat, 2,2% dengan kondisi flu/pilek, 0,7% mengalami batuk, 2 % demam, tidak ada yang mengalami sesak nafas.
"Sebanyak 17 % sudah berobat dan 9,6 % dalam perawatan," katanya menambahkan.
Lebih Yuliana Kansrini menyatakan, pemanfaatan "Google Form" untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan perkuliahan secara online per setiap Jurusan akan dilakukan sampai kondisi negara Indonesia benar-benar sudah kondusif.
"Google Form merupakan fitur gratis dari Google Docs untuk membuat pertanyaan berupa kuisioner ataupun fomulir secara online melalui Google. Kehadiran teknologi yang semakin canggih memang sangat memudahkan hidup semua orang , termasuk dalam kehidupan civitas akademika Polbangtan Medan," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020