PT Hari Sawit Jaya (PT HSJ), grup usaha Asian Agri mengadakan pelatihan pencegahan stunting untuk bidan dan kader posyandu di Labuhanbatu, Sumut.

"Pelatihan yang diikuti 23 peserta yang terdiri dari dua dokter, 11 bidan 10 kader posyandu dari desa-desa di sekitar operasional perusahaan berlangsung 9 - 12 Maret," ujar Head HSE & CSR Asian Agri, Welly Pardede di Labuhanbatu, Rabu.

Kegiatan pelatihan itu dilakukan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.

Baca juga: Asian Agri salurkan bantuan 400 ekor kambing ke Labusel

Menurut Welly yang didampingi General Manager PT HSJ, Andi Prasetyo, stunting menjadi salah isu yang berkembang dan menjadi salah satu program penting pemerintah untuk mengatasinya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, tingkat prevalensi balita yang terkena stunting di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 29,9 persen.

Sementara di wilayah Sumatera Utara (Sumut) tingkat prevalensi stunting berada di angka 32,2 persen.

Di Sumut, tingkat prevalensi stunting antara lain di Labuhanbatu sebesar 36,4 persen, Labuhanbatu Selatan 34,9 persen, Labuhanbatu Utara 31,2 persen, Simalungun 28,4 persen, Tebingtinggi 25,9 persen, Asahan 24,9 persen dan Batubara 23,7 persen.

Baca juga: Asian Agri manfaatkan teknologi digital untuk Pesan Sawit Berkelanjutan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pada tahun 2024, angka stunting di Indonesia sudah bisa di bawah 14 persen.

"Oleh karena itu, HSJ, Asian Agri mendukung dan ikut berperan aktif membantu menurunkan angka stunting terutama di wilayah sekitar operasional perusahaan," ujar Welly.

Melalui program pelatihan tersebut, Asian Agri berharap peserta pelatihan bisa menjadi dan mengembangkan konselor-konselor yang siap untuk membantu menekan angka stunting.

Dalam pelatihan diberikan antara lain materi perawatan ibu dan janin, inisiasi menyusui dini (IMD), pemberian makan bayi dan anak (PMBA).

Camat Bilah Hilir, Bangun Siregar mengapresiasi program pelatihan penanganan stunting yang dilakukan Asian Agri.

"Memang diperlukan banyak petugas yang handal menangani stunting dan bersama - sama membantu pemerintah dalam pencegahan stunting itu," ujarnya.

Pemerintah sudah melakukan beberapa upaya dalam mencegah stunting. Namun peran aktif semua pihak termasuk perusahaan dalam antisipasi dan penanganan stunting diperlukan.

"Kader yang dilatih diharapkan dapat mengedukasi masyarakat untuk menjalankan hidup sehat agar stunting dan penyakit lainnya bisa dicegah," ujarnya.
 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020