Puluhan rumah warga di Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara rusak akibat terjangan puting beliung pada Rabu (19/2) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.
"Saat ini kita masih melakukan pendataan dan melalukan koordinasi untuk menentukan apakah bencana yang terjadi dapat dikategorikan sebagai bencana daerah," ujar Kepala Dinas Sosial Kota Gunungsitoli, Kasieli Zega di Gunungsitoli, Rabu.
Baca juga: Masyarakat resah terkait reklamasi di Pantai Sahondro Gunungsitoli
Ia mengatakan penentuan bencana sebagai bencana daerah dilakukan untuk bisa memberikan bantuan lebih baik kepada para korban sesuai kriteria kerusakan yang terjadi.
"Saat ini kita bisa memberikan bantuan, tetapi jumlahnya tidak memadai, sehingga kita harus berkoordinasi untuk menentukan bencana yang terjadi sebagai bencana daerah," katanya.
Baca juga: Polisi tahan IRT pelaku penipuan arisan online di Gunungsitoli
Camat Gunungsitoli Mario Zebua mengatakan ada empat desa di wilayah itu yang terkena dampak puting beliung.
Desa yang kena dampak dan rumah warga setempat yang rusak di Desa Moawo, Saewe, Hilihao, dan Kelurahan Ilir.
Baca juga: Temuan mayat di perairan Gunungsitoli, ternyata warga Nias Selatan
Baca juga: Polres Nias razia cegah "ranmor" curian masuk ke Gunungsitoli
"Saat ini kita masih melakukan pendataan rumah warga yang rusak dan warga yang terluka akibat dampak angin puting beliung," kata dia.
Sesuai data sementara dari Camat Gunungsitoli, rumah yang rusak di Kelurahan Ilir tiga unit, Desa Moawo (32), Desa Saewe (20), dan Desa Hilihao (10).
Ia menyebut tidak ada korban jiwa akibat bencana alam itu, sedangkan tentang jumlah korban luka masih dalam pendataan petugas di lapangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Saat ini kita masih melakukan pendataan dan melalukan koordinasi untuk menentukan apakah bencana yang terjadi dapat dikategorikan sebagai bencana daerah," ujar Kepala Dinas Sosial Kota Gunungsitoli, Kasieli Zega di Gunungsitoli, Rabu.
Baca juga: Masyarakat resah terkait reklamasi di Pantai Sahondro Gunungsitoli
Ia mengatakan penentuan bencana sebagai bencana daerah dilakukan untuk bisa memberikan bantuan lebih baik kepada para korban sesuai kriteria kerusakan yang terjadi.
"Saat ini kita bisa memberikan bantuan, tetapi jumlahnya tidak memadai, sehingga kita harus berkoordinasi untuk menentukan bencana yang terjadi sebagai bencana daerah," katanya.
Baca juga: Polisi tahan IRT pelaku penipuan arisan online di Gunungsitoli
Camat Gunungsitoli Mario Zebua mengatakan ada empat desa di wilayah itu yang terkena dampak puting beliung.
Desa yang kena dampak dan rumah warga setempat yang rusak di Desa Moawo, Saewe, Hilihao, dan Kelurahan Ilir.
Baca juga: Temuan mayat di perairan Gunungsitoli, ternyata warga Nias Selatan
Baca juga: Polres Nias razia cegah "ranmor" curian masuk ke Gunungsitoli
"Saat ini kita masih melakukan pendataan rumah warga yang rusak dan warga yang terluka akibat dampak angin puting beliung," kata dia.
Sesuai data sementara dari Camat Gunungsitoli, rumah yang rusak di Kelurahan Ilir tiga unit, Desa Moawo (32), Desa Saewe (20), dan Desa Hilihao (10).
Ia menyebut tidak ada korban jiwa akibat bencana alam itu, sedangkan tentang jumlah korban luka masih dalam pendataan petugas di lapangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020