Pernyataan tegas diungkapkan Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani saat menyampaikan sambutan pada acara pelantikan 35 anggota DPRD Tapteng, periode 2020-2025, di GOR Pandan, Senin siang.

Di hadapan ribuan tamu dan undangan serta sejumlah pejabat, Ketua NasDem Tapanuli Tengah itu menegaskan, demi memberantas narkoba dari Kabupaten Tapanuli Tengah, Bakhtiar siap mengorbankan nyawanya dan jabatannya.

Baca juga: Dilaporkan ke Dewas KPK, ini tanggapan Bupati Tapteng

Baca juga: Khairul Pasaribu Ketua DPRD Tapteng sementara, Agus Panggabean wakil

“Jangankan jabatan, nyawa saya pun saya pertaruhkan demi memberantas narkoba di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kalau pun ada ancaman, itu tidak masalah, dan jangan takut dengan jabatan, karena jabatan juga akan meninggalkan kita nantinya. Yang jelas niat kita baik untuk membangun Kabupaten Tapanuli Tengah,” kata Bakhtiar berapi-api yang disambut dengan riuh tepuk tangan.

Baca juga: 35 anggota DPRD Tapteng diambil sumpah jabatan

Disebutkan Bakhtiar, bahwa ada sekitar 48 kasus narkoba yang dilaporkan kepada polisi, dan semuanya sudah diamankan oleh polisi, dan bahkan ia pernah ikut bersama dengan polisi turun menangkap pelaku narkoba. Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk perang terhadap narkoba, dan jika ada menemukan atau mengetahui pemakai narkoba agar ditangkap dan diserahkan kepada kepolisian.

Baca juga: Situasi memanas, pemerintah desa Tapteng larang pemerintah desa Tapsel bangun jalan

“Silahkan tangkap kalau ada yang memakai narkoba, tetapi jangan dipukul, kecuali pelaku memukul, kita wajib membela diri dan menyerahkan pelaku narkoba kepada polisi. Selain narkoba tempat maksiat juga sudah kita berantas di kabupaten Tapanuli Tengah, walaupun belakangan ini ada yang coba-coba buka lagi. Kita tunggu nanti tindakan tegas dari Polres Tapteng,” ungkap Bupati.

Mantan Ketua DPRD Tapteng itu pun menyesalkan adanya sekelompok keluarga yang mengatasnamakan masyarakat yang menyebutkan Tapteng tidak kondusif dan bahkan menyebutkan ada penculikan.

“Mana ada penculikan yang diculik diserahkan ke polisi oleh penculiknya. Yang ada itu adalah masalah dugaan narkoba. Jadi saya berharap kepada anggota Dewan yang baru dilantik jangan ada yang menyatakan bahwa Kabupaten Tapanuli Tengah tidak kondusif. Mari kita berantas narkoba sampai tuntas,” tegas Bupati.

Sebagai bukti keseriusan pemberantasan narkoba di Kabupaten Tapanuli Tengah, sejak Januari 2020 sudah diberlakukan Peraturan Desa tentang narkoba. Dimana dalam Perdes itu ditegaskan pelaku narkoba akan diusir dari Kabupaten Tapanuli Tengah.
 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020