Pemerintah Kota Medan Sumatera Utara akan melakukan normalisasi terhadap parit Brayan Bengkel mengingat di kawasan itu sering terjadi banjir jika hujan karena tidak mampu menampung debet air.

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution di Medan Jumat mengatakan pihaknya langsung meninjau parit yang sering dikeluhkan warga di Kelurahan Pulo Brayan Bengkel yang berbatasan dengan Kelurahan Medan Timur.

Baca juga: Plt Wali Kota Medan apresiasi penanaman 5 ribu pohon

Menurut warga setempat, jika hujan deras, maka akan terjadi genangan dan bahkan mereka harus kebanjiran dengan ketinggian selutut orang dewasa.

Tak hanya itu saja, parit Brayan Bengkel ini jika hujan sudah reda biasanya langsung surut, namun kini tetap bertahan menggenangi kawasan penduduk.

Baca juga: Akhyar apresiasi seni mural percantik Kota Medan

"Makanya, kehadiran kami di sini bersama Kepala Dinas PU dan Perkim, akan melakukan normalisasi parit ini. Kita juga akan lihat kondisi di lapangan seperti apa," katanya.

Begitu pun ia berpesan kepada masyarakat di dua kelurahan itu agar tetap menjaga lingkungan dengan bersih dan tidak lagi membuang sampah ke dalam parit.

"Jangan lagi buang sampah ke parit, tak kan ada gunanya jika kita sudah lakukan normalisasi," katanya.

Ia menyampaikan parit Brayan Bengkel tersebut sudah cukup lama tidak dinormalisasi, makanya jika hujan turun, akan melimpah ke pemukiman warga.

"Saat ini kita bersama Dinas PU, kita akan melakukan normalisasi. Minggu depan kita mulai, namun belum bisa ketahui kapan akan selesai, mengingat masih banyaknya kendala yang terlihat di lapangan," terangnya.

Akhyar juga mengakui, parit di Brayan Bengkel, merupakan parit yang melayani wilayah Kelurahan Tanjung Mulia dan Kelurahan Medan Timur seperti Brayan Bengkel, Brayan Bengkel Baru, Brayan Darat I, Brayan Darat II, dan Glugur Darat I.

"Jadi kawasannya kurang lebih sekitar 10.000 hektare. Ini nanti Dinas PU beserta seluruh dinas terkait akan melakukan normalisasi terhadap parit Brayan Bengkel ini," katanya.

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020