Pemkot Padangsidimpuan fokus pengembangan pertanian di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu.
Sebagai bukti keseriusan pengembangan pertanian itu, Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution mengunjungi Desa Joring Natobang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, Rabu (12/2) dalam rangka panen perdana tanaman bawang merah dan cabai merah.
Kunjungan Irsan disambut antusias oleh masyarakat Angkola Julu dengan mengedepankan kearifan lokal.
Ia menyampaikan melalui dinas pertanian sinergitas dengan pemangku kepentingan di Angkola Julu ini bisa memaksimalkan sumber daya alam yang kita miliki dengan fokus di sektor pertanian.
Baca juga: Kota Padangsidimpuan tuan rumah Muswil KAMMI 2020
Baca juga: Arwin Siregar tinjau kebun bawang dan cabai guna pengendalian Inflasi daerah
Dengan luas lahan 2500 meter persegi dapat menghasilkan 1 ton bawang, bila harga bawang di pasaran 25 ribu per kilogram.
Maka yang didapatkan petani sebesar Rp25 juta, dengan biaya produksi termasuk upah, sebesar Rp10 juta. Maka yang dihasilkan petani Rp15 juta bersih dalam waktu 2 bulan.
Padahal sebelumnya dengan lahan yang sama digunakan untuk bertani padi, hanya menghasilkan 90 kaleng, dengan harga Rp50 ribu per kaleng, maka yang didapat hanya Rp4,5 juta dengan membutuh waktu 4 Bulan untuk panen.
Kita bersyukur Angkola Julu ini cocok untuk budidaya bawang merah, kita ingin angkola julu menjadi central dari produksi bawang untuk kebutuhan pasar di Padangsidimpuan dan serkitarnya.
"Dengan upaya dan ikhtiar kita dalam menjaga inflasi di Kota Padangsidimpuan, dimana komoditas bawang merah yang cukup fluktuatif menjadi salah satu penyebab inflasi daerah," sebut Irsan.
Kita berharap dengan panen perdana ini dapat memotivasi masyarakat petani untuk memulai mengalihkan lahannya untuk berfokus pada komoditas bawang merah dan tanaman cabai ini dan kedepan fokus perkembangan pertanian, ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Sebagai bukti keseriusan pengembangan pertanian itu, Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution mengunjungi Desa Joring Natobang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, Rabu (12/2) dalam rangka panen perdana tanaman bawang merah dan cabai merah.
Kunjungan Irsan disambut antusias oleh masyarakat Angkola Julu dengan mengedepankan kearifan lokal.
Ia menyampaikan melalui dinas pertanian sinergitas dengan pemangku kepentingan di Angkola Julu ini bisa memaksimalkan sumber daya alam yang kita miliki dengan fokus di sektor pertanian.
Baca juga: Kota Padangsidimpuan tuan rumah Muswil KAMMI 2020
Baca juga: Arwin Siregar tinjau kebun bawang dan cabai guna pengendalian Inflasi daerah
Dengan luas lahan 2500 meter persegi dapat menghasilkan 1 ton bawang, bila harga bawang di pasaran 25 ribu per kilogram.
Maka yang didapatkan petani sebesar Rp25 juta, dengan biaya produksi termasuk upah, sebesar Rp10 juta. Maka yang dihasilkan petani Rp15 juta bersih dalam waktu 2 bulan.
Padahal sebelumnya dengan lahan yang sama digunakan untuk bertani padi, hanya menghasilkan 90 kaleng, dengan harga Rp50 ribu per kaleng, maka yang didapat hanya Rp4,5 juta dengan membutuh waktu 4 Bulan untuk panen.
Kita bersyukur Angkola Julu ini cocok untuk budidaya bawang merah, kita ingin angkola julu menjadi central dari produksi bawang untuk kebutuhan pasar di Padangsidimpuan dan serkitarnya.
"Dengan upaya dan ikhtiar kita dalam menjaga inflasi di Kota Padangsidimpuan, dimana komoditas bawang merah yang cukup fluktuatif menjadi salah satu penyebab inflasi daerah," sebut Irsan.
Kita berharap dengan panen perdana ini dapat memotivasi masyarakat petani untuk memulai mengalihkan lahannya untuk berfokus pada komoditas bawang merah dan tanaman cabai ini dan kedepan fokus perkembangan pertanian, ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020