Sejumlah wartawan cetak, online dan elektronik memberikan apresiasi terhadap keterbukaan KPU Kota Medan dalam menjalankan tahapan Pilkada Medan 2020 khususnya pada saat seleksi penerimaan rekrutmen calon panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang saat ini sedang berlangsung.
Wartawan Senior Teja Purnama di Medan, Selasa, mengatakan, metode tes tertulis dengan menggunakan sistem computer assisted test (CAT) yang nilainya langsung dipublikasikan pada hari yang sama saat ujian, KPU Kota Medan juga membuat terobosan dengan mengundang puluhan wartawan media cetak, elektronik dan online untuk melakukan diskusi terbuka dalam rangka melihat rekam jejak calon PPK yang sudah masuk ke tahap 10 besar.
Baca juga: Penyandang disabilitas mendaftar jadi calon PPK di KPU Medan
"Kita apresiasi kali ini tesnya lebih transparan. Masing-masing calon yang ikut ujian bisa langsung menilai kemampuan dirinya dan membandingkan dengan nilai calon lainnya," katanya dalam Diskusi Terbuka Media Center KPU Kota Medan dengan tema Mencari Calon PPK yang Berintegritas.
Jurnalis senior lainnya, Fakhrudin Pohan juga menyampaikan apresiasi yang sama, sebab sepengetahuannya sepanjang liputan Pemilu dan Pilkada di Sumatera Utara, baru KPU Medan yang melakukan secara terbuka, membuka ruang diskusi untuk menelisik rekam jejak calon PPK yang sudah masuk 10 besar dengan mengundang puluhan wartawan.
Baca juga: KPU Medan minta PPK tidak "double job"
"Baru kali ini ada diskusi terbuka untuk mencari calon PPK berintegritas seperti ini. Sebelum-sebelumnya di Sumatera Utara belum ada," katanya.
Ia meminta agar KPU Kota Medan dalam memilih calon PPK tidak dibebani dengan beragam macam kepentingan. Harus berani bersikap tegas dengan mencoret nama-nama yang dianggap diragukan integritasnya.
Sementara Ketua KPU Kota Medan Agussyah Ramadani Damanik mengatakan diskusi terbuka dilakukan bagian dari upaya untuk meminta tanggapan masyarakat dalam melihat atau menelusuri rekam jejak calon PPK.
Baca juga: Juri tetapkan 10 nomine Maskot Pilkada Medan 2020
Melalui pembahasan rapat rutin di internal, akhirnya disepakati mengundang rekan-rekan media center untuk melakukan diskusi terbuka mencari calon PPK berintegritas.
"Karena rekan-rekan media ini tentu punya jangkauan luas di masyarakat. Sehingga sedikit banyak bisa membantu mensosialisasikan terkait tahapan tanggapan masyarakat terhadap calon PPK yang sudah masuk di tahap 10 besar," katanya.
Calon PPK yang berintegritas menjadi poin penting bagi KPU Kota Medan dalam menyeleksinya. Sepanjang tahapan mulai dari pendaftaran terdapat 578 pelamar lalu gugur di seleksi berkas menjadi 441 orang, serta tes tertulis dengan menggunakan CAT tersisa hanya 207 orang yang tersebar di 21 kecamatan.
Hanya Kecamatan Medan Polonia yang tersisa hanya 7 orang mengingat jumlah pelamarnya hanya 10 orang dan gugur 3 orang di seleksi berkas.
Selanjutnya KPU Kota Medan akan mencari tahu rekam jejak 207 calon PPK baik dari sepak terjangnya selama menjadi PPK atau Panwas jika calon yang bersangkutan adalah mantan penyelenggara, serta melihat rekam jejak di media sosial bagi calon yang belum punya pengalaman menjadi penyelenggara Pemilu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Wartawan Senior Teja Purnama di Medan, Selasa, mengatakan, metode tes tertulis dengan menggunakan sistem computer assisted test (CAT) yang nilainya langsung dipublikasikan pada hari yang sama saat ujian, KPU Kota Medan juga membuat terobosan dengan mengundang puluhan wartawan media cetak, elektronik dan online untuk melakukan diskusi terbuka dalam rangka melihat rekam jejak calon PPK yang sudah masuk ke tahap 10 besar.
Baca juga: Penyandang disabilitas mendaftar jadi calon PPK di KPU Medan
"Kita apresiasi kali ini tesnya lebih transparan. Masing-masing calon yang ikut ujian bisa langsung menilai kemampuan dirinya dan membandingkan dengan nilai calon lainnya," katanya dalam Diskusi Terbuka Media Center KPU Kota Medan dengan tema Mencari Calon PPK yang Berintegritas.
Jurnalis senior lainnya, Fakhrudin Pohan juga menyampaikan apresiasi yang sama, sebab sepengetahuannya sepanjang liputan Pemilu dan Pilkada di Sumatera Utara, baru KPU Medan yang melakukan secara terbuka, membuka ruang diskusi untuk menelisik rekam jejak calon PPK yang sudah masuk 10 besar dengan mengundang puluhan wartawan.
Baca juga: KPU Medan minta PPK tidak "double job"
"Baru kali ini ada diskusi terbuka untuk mencari calon PPK berintegritas seperti ini. Sebelum-sebelumnya di Sumatera Utara belum ada," katanya.
Ia meminta agar KPU Kota Medan dalam memilih calon PPK tidak dibebani dengan beragam macam kepentingan. Harus berani bersikap tegas dengan mencoret nama-nama yang dianggap diragukan integritasnya.
Sementara Ketua KPU Kota Medan Agussyah Ramadani Damanik mengatakan diskusi terbuka dilakukan bagian dari upaya untuk meminta tanggapan masyarakat dalam melihat atau menelusuri rekam jejak calon PPK.
Baca juga: Juri tetapkan 10 nomine Maskot Pilkada Medan 2020
Melalui pembahasan rapat rutin di internal, akhirnya disepakati mengundang rekan-rekan media center untuk melakukan diskusi terbuka mencari calon PPK berintegritas.
"Karena rekan-rekan media ini tentu punya jangkauan luas di masyarakat. Sehingga sedikit banyak bisa membantu mensosialisasikan terkait tahapan tanggapan masyarakat terhadap calon PPK yang sudah masuk di tahap 10 besar," katanya.
Calon PPK yang berintegritas menjadi poin penting bagi KPU Kota Medan dalam menyeleksinya. Sepanjang tahapan mulai dari pendaftaran terdapat 578 pelamar lalu gugur di seleksi berkas menjadi 441 orang, serta tes tertulis dengan menggunakan CAT tersisa hanya 207 orang yang tersebar di 21 kecamatan.
Hanya Kecamatan Medan Polonia yang tersisa hanya 7 orang mengingat jumlah pelamarnya hanya 10 orang dan gugur 3 orang di seleksi berkas.
Selanjutnya KPU Kota Medan akan mencari tahu rekam jejak 207 calon PPK baik dari sepak terjangnya selama menjadi PPK atau Panwas jika calon yang bersangkutan adalah mantan penyelenggara, serta melihat rekam jejak di media sosial bagi calon yang belum punya pengalaman menjadi penyelenggara Pemilu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020