Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara tahun ini fokus pada penataan objek wisata Togi Ndrawa dan Muara Indah.
"Tahun ini dana penataan objek wisata di Kota Gunungsitoli yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) naik dari tahun lalu," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Gunungsitoli Meiman Harefa di Gunung Sitoli, Senin.
Tahun lalu menurut dia, dana penataan objek wisata di Kota Gunungsitoli dari dana DAK sebesar Rp3,05 miliar, sedangkan tahun ini naik menjadi Rp3,4 miliar.
"Kita akui dana tersebut masih kurang, karena sesuai rencana induk pariwisata Kota Gunungsitoli masih banyak objek wisata di Kota Gunungsitoli yang belum tersentuh," katanya.
Menurut dia, dana penanganan objek wisata di Kota Gunungsitoli tahun ini diajukan sebesar Rp11 milliar, tetapi yang disetujui hanya Rp3,4 milliar.
Namun, dengan dana yang sangat terbatas tersebut, Disparbud Kota Gunungsitoli melakukan penataan objek wisata di Kota Gunungsitoli secara bertahap.
Dari Kadisparbud Kota Gunungsitoli diketahui jika 2018 dan 2019 , objek wisata yang ditangani ada dua, yaitu objek wisata air terjun Humogo dan gua Togi ndrawa.
"Penanganan objek wisata air terjun Humogo di Kecamatan Idanoi telah kita tuntaskan pada tahun lalu, dan tahun ini kita tuntaskan penanganan gua Togi ndrawa serta memulai penanganan objek wisata muara indah," katanya.
Dimana pada objek wisata muara indah akan dibangun board wark di hutan bakau (mangrove) dengan cara membangun jembatan gantung dan jalur pejalan kaki masuk ke dalam hutan bakau.
"Untuk muara indah kita mulai tahun ini dan kita lanjutkan tahun depan dan yang kita selesaikan tahun ini adalah gua Togi ndrawa," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Tahun ini dana penataan objek wisata di Kota Gunungsitoli yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) naik dari tahun lalu," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Gunungsitoli Meiman Harefa di Gunung Sitoli, Senin.
Tahun lalu menurut dia, dana penataan objek wisata di Kota Gunungsitoli dari dana DAK sebesar Rp3,05 miliar, sedangkan tahun ini naik menjadi Rp3,4 miliar.
"Kita akui dana tersebut masih kurang, karena sesuai rencana induk pariwisata Kota Gunungsitoli masih banyak objek wisata di Kota Gunungsitoli yang belum tersentuh," katanya.
Menurut dia, dana penanganan objek wisata di Kota Gunungsitoli tahun ini diajukan sebesar Rp11 milliar, tetapi yang disetujui hanya Rp3,4 milliar.
Namun, dengan dana yang sangat terbatas tersebut, Disparbud Kota Gunungsitoli melakukan penataan objek wisata di Kota Gunungsitoli secara bertahap.
Dari Kadisparbud Kota Gunungsitoli diketahui jika 2018 dan 2019 , objek wisata yang ditangani ada dua, yaitu objek wisata air terjun Humogo dan gua Togi ndrawa.
"Penanganan objek wisata air terjun Humogo di Kecamatan Idanoi telah kita tuntaskan pada tahun lalu, dan tahun ini kita tuntaskan penanganan gua Togi ndrawa serta memulai penanganan objek wisata muara indah," katanya.
Dimana pada objek wisata muara indah akan dibangun board wark di hutan bakau (mangrove) dengan cara membangun jembatan gantung dan jalur pejalan kaki masuk ke dalam hutan bakau.
"Untuk muara indah kita mulai tahun ini dan kita lanjutkan tahun depan dan yang kita selesaikan tahun ini adalah gua Togi ndrawa," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020