Bencana banjir besar di Kabupaten Labuhanbatu Utara menuai protes sejumlah aktivis dan mahasiswa dari Kabupaten Labuhanbatu. Mereka mendesak Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe sampaikan keseriusan penanganan bencana kepada Bupati Labuhanbatu Utara, Kharuddin Syah Sitorus.

"Kami meminta Bupati Kabupaten Labuhanbatu untuk menegur Bupati Labuhanbatu Utara agar melakukan upaya penanggulangan banjir secara serius dan intensif," tegas Aliansi Masyarakat Peduli Hutan Hatapang, dalam tuntutan aksi solidaritas untuk Hutan Hatapang, Jumat (10/1) sore di Rantauprapat.

Baca juga: Banjir bandang melanda Labuhanbatu Utara

Mereka menyampaikan, bencana banjir yang terjadi di kawasan Bukit Barisan, Kabupaten Labuhanbatu Utara akan berdampak langsung dengan daerah pemekarannya. Faktor lain secara geografis, Hulu sungai di bagian Barat sangat rentan banjir kiriman dan mengancam keselamatan warga Labuhanbatu.

Pihaknya menyoroti pemanfaatan kawasan Hutan Bukit Barisan di Kabupaten Labuhanbatu Utara secara berlebihan akan berdampak buruk di Kabupaten Labuhanbatu. Mereka meminta menghentikan segala kegiatan pemanfaatan Hutan Hatapang dan Pematang di Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara, karena di khawatirkan adanya banjir susulan akibat penggundulan hutan.

"Meminta Bupati Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kharuddin Syah Sitorus, melakukan penanggulangan bencana di kawasan itu secara serius," jelas Aktivis dan Mahasiswa yang dikoordinatori, Ahmad Ikhsan Siregar.

Baca juga: Wakapolda Sumut: Alih fungsi hutan ke perkebunan sawit masyarakat penyebab banjir besar Labura

Baca juga: Gubsu dan Wakapolda sepakat tidak ada pembalakan liar hutan di Labura

Pihaknya mengancam akan menurunkan massa dalam skala besar secara rutin dan berjenjang. Menurutnya, bencana banjir besar yg terjadi akibat pembalakan liar hutan secara berlebihan di kawasan Bukit Barisan. "Secara koheren kami telah menganalisa dampak dari pembalakaan hutan sejak sebelum banjir," jelasnya.
 
Pernyataan sikap media luar ruang Aktivis dan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Hutan Hatapang melakukan aksi solidaritas bencana banjir besar Kabupaten Labuhanbatu Utara di Simpang Enam, Kota Rantauprapat. (ANTARA/Kurnia Hamdani)

Sebelumnya, terjadi bencana banjir besar di Desa Pematang, Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sabtu, (28/12) malam. Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 263 rumah rumah masyarakat di dekat aliran sungai Desa Pematang dan Desa Hatapang rusak terkena banjir besar.

Korban jiwa teridentifikasi sementara bernama Cahaya Nasution (27), Reni Yana Sipahutar (8) dan Irul Sipahutar (7) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di aliran Sungai Bilah, Kabupaten Labuhanbatu. Sementara, Ahmad Albar Sipahutar dan Reja Sipahutar masih dalam upaya pencarian

Tim gabungan dari unsur Polri, TNI, Basarnas, BPBD dan masyarakat terus melakukan upaya maksimal pemulihan pasca banjir. Pasca kejadian situasi dan kondisi di lokasi bencana berangsur membaik. Tim gabungan secara terus-menerus memberikan bantuan maksimal dan mengevakuasi korban bencana ke tempat yang aman.
 

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020