Banjir bandang melanda Dusun Siriaria Desa Hatapang Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara. Musibah ini diduga terjadi karena penebangan hutan di hulu desa sehingga kawasan itu tak mampu lagi menampung resapan air, terlebih saat musim penghujan.

Informasi yang dirangkum, Minggu, menyebutkan, peristiwa yang melanda dusun yang diapit dua sungai itu terjadi setelah hujan deras yang turun sejak Sabtu (28/12) malam. Akibatnya sungai tak mampu menampung debit air sehingga terjadi banjir bandang dengan ketinggian air mencapai dua meter.

Akibat yang ditimbulkannya, dua jembatan yang menghubungkan dua dusun tersebut dengan dusun-dusun dan desa-desa lain putus. Banjir bandang juga mengakibatkan setidaknya lima rumah warga rusak.

Selain itu, kelok Labura yang selalu menjadi lokadi selfie warga juga terdampak oleh hujan yang melanda tanah Basimpul Kuat Babontuk Elok tersebut. Sebagian jalan yang menghubungkan Labura dengan Tobasa mengalami longsor.

Baca juga: Banjir bandang di Labura diduga karena penebangan hutan

Camat Na IX-X Jhon Fery kepada wartawan menyebutkan, ada tiga desa di wilayahnya yang terdampak oleh hujan deras pada Sabtu malam tersebut. Ketiganya adalah Desa Hatapang, Pematang dan Batutunggal.

Hingga saat ini belum diperoleh data rinci terkait dampak bencana yang melanda Desa Hatapang tersebut, begitu juga dengan yang terjadi di desa lainnya. Pihak Tagana dari Dinas Sosial Labura juga sudah mengirimkan personelnya ke TKP.

Masalah penebangan hutan di Hatapang beberapa tahun silam silam menjadi sorotan. Bahkan masalah itu sempat memicu pro kontra antarwarga Dusun Siriaria. Kasus itu juga sempat sampai ke DPRD setempat.

Pewarta: Sukardi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019