Politeknik Negeri Medan (Polmed) bekerja sama dengan Dinas Perkimsi Kota Tebingtinggi membuat 1.000 lubang biopori (lubang resapan) yang tersebar di beberapa kelurahan pada 11-14 Desember 2019.
Ketua Tim Polmed Amrizal ST didampingi Drs Indra Fauzi, Fadli dan Samiran, Rabu, mengatakan kegiatan ini merupakan program pengabdian masyarakat desa binaan yang peduli tentang sampah.
Selain tujuan pengabdian masyarakat, kegiatan ini juga merupakan mewujudkan agar genangan air bisa diserap tanah dengan baik, untuk pembuatan pupuk dari daun dan mencegah terjadinya banjir atau genangan air, jelas Amrizal.
Biopori ini sedalam satu meter dengan pipa paralon dapat membuat pupuk kompos berasal dari daunan yang masuk ke dalamnya.
Polmed juga akan melakukan kerja sama dengan Pemkot Tebing Tinggi dalam hal pengelolaan sampah organik menjadi pupuk dari model resapan air biopori.
Dikatakannya, di pemukiman perkotaan saat ini sangat sulit ditemukan kawasan resapan air karena hampir semua halaman rumah disemen, sehingga untuk meresap air ke dalam tanah membutuhkan waktu lama. "Dengan adanya program ini, resapan air bisa cepat," katanya.
Kepala Dinas Perkimsi melalui sekretaris dinas Jhoni Perlindungan menyambut baik program dari Polmed, karena dengan adanya resapan biopori banjir dan genangan akan bisa dikurangi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Ketua Tim Polmed Amrizal ST didampingi Drs Indra Fauzi, Fadli dan Samiran, Rabu, mengatakan kegiatan ini merupakan program pengabdian masyarakat desa binaan yang peduli tentang sampah.
Selain tujuan pengabdian masyarakat, kegiatan ini juga merupakan mewujudkan agar genangan air bisa diserap tanah dengan baik, untuk pembuatan pupuk dari daun dan mencegah terjadinya banjir atau genangan air, jelas Amrizal.
Biopori ini sedalam satu meter dengan pipa paralon dapat membuat pupuk kompos berasal dari daunan yang masuk ke dalamnya.
Polmed juga akan melakukan kerja sama dengan Pemkot Tebing Tinggi dalam hal pengelolaan sampah organik menjadi pupuk dari model resapan air biopori.
Dikatakannya, di pemukiman perkotaan saat ini sangat sulit ditemukan kawasan resapan air karena hampir semua halaman rumah disemen, sehingga untuk meresap air ke dalam tanah membutuhkan waktu lama. "Dengan adanya program ini, resapan air bisa cepat," katanya.
Kepala Dinas Perkimsi melalui sekretaris dinas Jhoni Perlindungan menyambut baik program dari Polmed, karena dengan adanya resapan biopori banjir dan genangan akan bisa dikurangi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019