Padi Siporang asal Tapanuli Selatan telah lolos pelepasan varietas unggul lokal nasional sesuai nomor register 65/TPVTP/12/2019 tertanggal 5 Desember 2019.

"Ini merupakan sejarah bagi dunia pertanian utamanya di Tapanuli Selatan," Kadis Pertanian Tapsel Bismark Muaratua kepada ANTARA di Sipirok, Kamis (5/12).

Dia menyampaikan itu usai mengikuti sidang evaluasi dan penilaian calon varietas tanaman pangan oleh 10 orang tim PVTP Kementan RI, di Aula Hotel Harper Yogjakarta.

"Dari 5 varietas lokal Tapanuli Selatan yang terdaftar bersertifikat saat ini (silatihan, siporang, silottik, sipulo pandan dan sipulo) diusulkan supaya dilepas untuk 2 varietas  silatihan dan siporang)," ujarnya. 

Hanya saja hasil evaluasi dan penilaian tim PVTP (Penilaian Varietas Tanaman Pangan) Kementerian Pertanian RI menetapkan Siporang sebagai varietas unggul lokal nasional.

"Capaian prestasi ini langkah baik untuk menyiapkan ketersediaan benih unggul di masyarakat yang tujuannya untuk peningkatan produk unggul lokal yang akan berdampak nilai ekonomis dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani," katanya. 

Bismark mengatakan capaian ini merupakan bagian visi misi Kabupaten Tapanuli Selatan di bawah kepemimpinan Bupati Syahrul M.Pasaribu untuk menggali potensi-potensi unggul lokal yang bisa berdaya saing bahkan bisa diproduksi massal untuk kebutuhan nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat sehat cerdas dan sejahtera. 

Sementara tim teknis Yenni Lubis (Kasi Metode dan informasi Penyuluhan) dan Zulkarnanen Harahap (Kasi Perlindungan dan Pembenihan Tanaman Pangan) pada Dinas Pertanian Tapanuli Selatan, keduanya mengatakan setelah dilepas maka varietas Siporang menjadi benih sumber secara nasional namun plasma nutfah tetap milik Tapanuli Selatan.

"Selain itu berguna untuk menyiapkan benih sebar yang bermutu (label biru) untuk menghindari benih jabal (sumber benih yg dipakai adalah benih pertanaman sebelumnya yang mutunya tidak terjamin)," tambah Yenni.

Keunggulan Siporang yaitu umur tanaman rendah yaitu 149 HSS, potensi hasil tinggi 6 ton/ ha, rasa remah dan enak. Sedang keunggulan Silatihan yang belum lolos memikiki citarasa enak, remah, gurih, ramping dan wangi saat dimasak potensi produksi 5,8 ton/ha.

Padi lokal menjadi varietas nasional siporang lolos bersamaan dengan varietas Sarinah dari Jawa Barat dan Sibundong dari Tapanuli Utara, dan sertifikat masih dalam proses administrasi.

Tim PVTP terlibat dalam kegiatan mulai 4-6 Desember 2019 ini diketui Dr. Ir. Muhammad Takdie Mulyadi, bersama MM, Prof Ir. Tarkus Suganda M.Sc Ph.D, Prof. Dr.Ir. solihin, M.Sc didampingi tim peneliti BB Padi Sukamandi Subang Jawa Barat Prof. DR.Untung Susanto, dan lainnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019