Pemerintah membangun tiga unit Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (Spald-T) untuk menampung sekitar 150 limbah rumah tangga di Tapanuli Selatan berbiaya lebih Rp1,5 miliar.

"Program sanitasi ini bersumber dana alokasi khusus (DAK) reguler 2019," kata Kadis Perumahan dan Permukiman Tapanuli Selatan Harpan Siregar, S.T kepada ANTARA, Sabtu (30/11).

Lokasi pembangun tiga unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tersebut di Desa Tolang Jae, Desa Janji Mauli, dan Desa Bange Kecamatan Sayur Matinggi masing-masing untuk sekitar 50 kepala keluarga.

"Pengerjaannya langsung KSM (kelompok swadaya masyarakat), sedang Dinas Perkim hanya teknis sekaligus tim fasilitator lapangan atau TPL," kata Harpan didampingi stafnya Haris.

Kementerian PUPR melalui Dirjen Cipta Karya juga di 2020 akan membangun program yang sama di tujuh titik lokasi di Kecamatan Angkola Sangkunur, dalam rangka menuju SDGs (Sustainable Development Goals) 2030.

"Program pusat ini cukup baik dalam rangka menuju sanitasi aman demi menjaga kesehatan masyarakat secara berkesinambungan, dan langkah ini dapat diikuti pemerintah daerah maupun pihak ketiga," ujarnya.

Dimana seluruh limbah rumah tangga mulai dari air mandi, air cuci piring, dan air kakus tidak lagi dibuang sembarangan tetapi sudah dialirkan melalui  saluran pipa yang terintegrasi dari rumah-rumah ke bangunan IPAL.

"Dengan terbangunnya Spald-T, kita juga berharap agar masyarakat tidak buang air besar sembarangan (BABS) atau silahkan memakai jamban agar tujuan sanitasi aman terwujud demi terjaganya kesehatan masyarakat," imbaunya.  

Menurut Harpan program ini tidak lepas dari peranserta Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu dalam rangka mewujudkan visi misi masyarakat yang sehat, cerdas, dan sejahtera.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019