Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kembali menunjuk Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu mewakili bupati/wali Kota di wilayah itu  sebagai pembicara soal kiat pembangunan infrastruktur.

Syahrul M.Pasaribu menyatakan suatu kehormatan bagi dirinya dipercaya tampil di Hotel Santika Premiere Dyandra, Medan, Rabu (27/11) sebagai salah satu pembicara pada Rapat Koordinasi Pembinaan Jalan Daerah Provinsi Sumut yang dibuka Sekdaprovsu Sabrina.

Dalam kesempatan tampil sebagai pembicara Syahrul mengungkapkan empat strategi  sederhana namun cukup ampuh untuk membangun Tapanuli Selatan yang pertama "Mar-mar" (singkatan marudan mar las niari) dalam arti " tak kenal hujan panas" bila berbicara pembangunan pelebaran jalan.

Kedua 'hit and run' mendekati langsung ke masyarakat (silaturrahim), ketiga mengunjungi warung-warung sambil bercengkrama dan makan minum sederhana dengan masyarakat, strategi keempat pendekatan formal baik tokoh agama dan tokoh adat lewat adat "dalihan natolu".

Tambah strategi transparansi no cash yang tidak akan mengganti sepeserpun tanah nya apabila terkena pelebaran jalan kecuali pagar dan jalan kendaraan rusak diganti setelah dihitungkan kepada yang bersangkutan.

Metode pendekatan seperti itulah kata Syahrul di antaranya yang dia lakoni selama kepemimpinannya sehingga bagaimana masyarakat menyadari betul kehadiran pembangunan khususnya jalan akan dapat lebih meningkatkan perekonomian dan memperlancar alat transportasi masyarakat.

Bahkan seringnya turun ke seluruh sudut 212 desa tambah 37 kelurahan yang ada di 15 kecamatan se Tapanuli Selatan dengan luas mencapai 6.030,47 kilometer persegi sudah dia jelajahi dan sudah paham betul program lanjutan apa-apa yang akan dilakukan.

"Intinya dengan niat tulus dan iklhas memimpin agar bagimana terciptanya manusia unggul, sehat, cerdas, dan sejahtera dalam rangka mendorong menuju Indonesia maju sesuai yang dicita-citakan Presiden Joko Widodo," katanya.

Pada hakikatnya semua program pembangunan ruas jalan yang ada di Tapanuli Selatan untuk mensinergikan pembanguan koridor jalan kabupaten dengan koridor jalan provinsi dan jalan nasional yang menghubungkan batas - batas  daerah kabupaten/ kota tetangga.

Dia juga mengungkapkan bahwa Tambang Emas Martabe yang ada di Tapanuli Selatan sudah menyumbang ke kas negara sebesar Rp8,1 triliun sampai bulan Agustus 2019.

Bahkan kehadiran PLTA Batang Toru yang bernilai investasi Rp23 triliun juga akan menambah masukan bagi negara.

"Artinya bumi Tapanuli Selatan kalau boleh dikatakan sudah cukup akan banyak memberikan sumbangsih bagi negara dan hal yang wajar jugalah apabila negara juga dapat memerhatikan pembangunan Tapanuli Selatan khususnya ruas jalan," harapnya.

Lebih jauh dikatakan Syahrul bahwa Rapat Koordinasi Pembinaan Jalan Daerah Provinsi Sumatera Utara guna menghasilkan suatu organisasi kebersamaan yang kuat yang dapat mengawasi dan mengontrol pembangunan jalan-jalan di Sumatera Utara.

"Selain itu untuk membuahkan suatu produk dimana organisasi antara pusat provinsi dan kabupaten/kota harus saling bersinergi dalam membuka akses-akses konektivitas ke sentra-sentra bisnis di Sumatera Utara," jelasnya.

 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019